JAKARTA, KOMPAS.TV - Sutomo, pedagang semangka di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, menjadi korban penyiraman air keras dan pembacokan hingga tewas, Senin (8/1/2024).
Peristiwa ini terjadi saat Sutomo tengah bekerja melayani pembeli pada pukul 01.00 WIB. Ia tewas setelah mendapatkan beberapa luka berat akibat senjata tajam berupa celurit yang dibawa oleh pelaku.
Baca Juga: Pedagang Semangka di Kramat Jati Dibunuh, Korban Disiram Air Keras dan Dibacok saat Layani Pembeli
Imron (26) yang merupakan rekan kerja korban mengatakan bahwa peristiwa ini bermula ketika Sutomo menjaga kios semangka pada malam hari.
Ia mengatakan bahwa aksi pembunuhan itu terekam oleh CCTV yang dipasang di kios semangka tersebut. Tiba-tiba, seorang pria yang menggunakan penutup wajah mendatangi Sutomo dan menyiramkan air.
"Saya enggak tahu pasti itu air apa, tapi kayaknya air keras. Karena kulit semangka saja pada melepuh. Sepertinya si pelaku ini sudah menyiapkan semacam botol buat menyiram," ujar Imron, Senin (8/1/2024).
Korban seketika kesakitan. Namun, pelaku langsung menyerang Sutomo secara membabi buta, termasuk menggunakan celurit.
"Setelah membacok itu pelaku kabur.” ucap Imron.
Setelah pelaku kabur, pedagang lain membantu Sutomo untuk dilarikan ke RS Harapan Bunda. Sayangnya, nyawanya tidak tertolong, diduga kehabisan darah.
Kapolsek Kramat Jati Kompol Tuti Aini mengatakan bahwa pihaknya sudah berhasil menangkap pelaku penyiraman air keras dan pembacokan yang berinisial DJ (28).
Tuti mengatakan bahwa DJ sempat kabur ke lokasi yang cukup jauh dari Pasar Induk Kramat Jati setelah melancarkan aksinya.
“Pelaku kabur ke kawasan Pamulang, Tangerang Selatan. Ia (bersembunyi) di rumah omnya,” kata Tuti, seperti dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Kronologi 4 Pemuda Tewas usai Tenggak Miras Oplosan, Ada Campuran Alkohol 70 Persen dan Antiseptik
Hingga saat ini, polisi masih mendalami motif DJ melakukan perbuatannya. Tuti belum bisa memberikan informasi lebih lanjut lantaran DJ masih diperiksa.
“Jadi motif masih kami dalami. Kami juga baru tangkap yang bersangkutan,” ucap Tuti.
Ia akan menyampaikan informasi lengkapnya apabila data-data yang dibutuhkan sudah didapat.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.