BANDUNG, KOMPAS.TV - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat akan menyiapkan tenda khusus opname dan operasi bagi pasien RSUD Sumedang yang mengalami trauma.
Seperti yang diketahui, gempa berkekuatan M 4,8 mengguncang Sumedang pada Minggu (31/12/2023).
Gempa susulan pun masih sering terjadi, salah satunya pada Senin (1/12/2023) kemarin yang berkekuatan M 4,4.
Terkait hal ini, Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin langsung berkoordinasi dengan berbagai stakeholders untuk fokus membantu pasien yang berada di RSUD Sumedang.
"Sumedang kemarin gempa lagi dan ada beberapa kerusakan lagi di rumah sakit. Fokus kami terutama di rumah sakit. Kemarin sore ada asesmen dari Kementerian PUPR sudah bisa kembali ke ruang opname," kata Bey saat meninjau Terowongan Nanjung di Kabupaten Bandung, Selasa (2/1/2024), dikutip dari laman resmi Pemprov Jabar.
Namun, Bey mengatakan banyak pasien di RSUD Sumedang yang mengalami trauma karena masih sering terjadinya gempa susulan dengan berbagai kekuatan.
Maka dari itu, Pemprov Jabar telah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk menghadirkan dua tenda sebagai ruang opname dan satu tenda ruangan operasi.
"Karena terjadi gempa lagi, ada pasien yang kita juga mengertilah kalau mereka itu trauma dan khawatir gempa lagi. Kalaupun secara teknis RSUD itu baik kondisinya, tapi 48 pasien kembali ke tenda dan hari ini Kemenkes akan mengirimkan dua tenda untuk opname dan satu tenda untuk ruang operasi," ujarnya.
Baca Juga: Sumedang Diguncang 6 Kali Gempa, 400 Bangunan Rusak, 500 Orang Mengungsi
"Jadi memang (tenda) standar kesehatan dan juga sudah jelas bukan tenda pengungsi digunakan untuk pasien, melainkan tenda khusus rumah sakit," terang Bey.
Bey menyatakan, menurut data sementara, jumlah total pengungsi mencapai 548 orang. Adapun rumah yang mengalami kerusakan ringan berjumlah 303, sedangkan yang rusak sedang berjumlah 92, dan yang rusak berat sebanyak 69.
Selain itu, terdapat 14 fasilitas pendidikan, 7 tempat ibadah, dan 2 sarana umum yang juga mengalami kerusakan.
"Itu data sementara dan sudah tanggap darurat, artinya pemerintah akan memperbaiki," ucapnya.
Sementara mengenai viralnya video Twin Tunnel Tol Cisumdawu yang mengalami retak akibat gempa, Bey mengatakan bahwa Kementerian PUPR sudah memastikan keamanannya bagi pengendara yang akan menggunakan Tol Cisumdawu melewati terowongan kembar itu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.