JAKARTA, KOMPAS.TV – Pakar psikologi keluarga Novita Tandry berpendapat, faktor ekonomi bukan satu-satunya faktor penyebab bunuh diri seorang guru beserta keluarganya di Malang, Jawa Timur.
Dugaan Novita tersebut disampaikannya dalam dialog Sapa Indonesia Malam, Kompas TV, Kamis (14/12/2023).
“Kalau saya melihat di sini, kelihatannya bukan satu-satunya pastinya faktor ekonomi, ada gangguan pikosis sebelumnya,” kata dia.
“Gangguan mental yang terjadi di mana pengidapnya biasanya tidak bisa membedakan antara realita dan non-realita, imajinasi dan realitas. Biasanya mereka tidak bisa membedakan (yang) nyata dan tidak nyata.”
Dalam gangguan mental tersebut, kata dia, ada halusinasi, delusi, dan ada yang disebut dengan gangguan-gangguan psikosis lainnya.
“Jadi harus diteliti. Cuma karena ini semua keluarga sudah meninggal, kita hanya bisa melakukannya lewat orang-orang terdekat.”
“Ini juga menjadi pembelajaran bagi kita semua bahwa kesehatan mental tidak boleh dianggap enteng,” tambahnya.
Gangguan kesehatan mental, lanjut Novita, benar-benar bisa mengancam dan mengakhiri nyawa diri sendiri, bahkan orang-orang terdekat di sekitar orang yang mengidap gangguan psikosis atau kelainan jiwa yang disertai dengan disintegrasi kepribadian dan gangguan kontak dengan kenyataan.
Saat disampaikan bahwa tetangga dan orang-orang terdekat korban menyebut bahwa keluarga korban dalam kondisi baik-baik saja, Novita memastikan bahwa biasanya depresi yang terjadi sudah berlangsung cukup lama.
“Sebenarnya pasti, ini biasanya sudah terjadi depresi bertahun-tahun atau berbulan-bulan,” tuturnya.
“Atau mungkin punya yang disebut diagnosa utama yang tidak diungkapkan, karena mungkin tidak punya psikolog pribadi, tidak pernah ke psikolog atau psikiater sehingga diagnosa utamanya tidak pernah ditemukan, sehingga muncul komorbiditas.”
Komorbiditas, lanjut dia, berarti ada hal-hal lain yang menjadi faktor pencetus, mungkin salah satunya adalah faktor ekonomi, dengan adanya terlilit utang.
“Tapi tidak datang dengan satu faktor tunggal. Biasanya yang mengakhiri hidup seperti ini, ada depresi bertahun-tahun yang dialami tetapi tidak diperlihatkan atau diungkapkan.”
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.