Komplek Eks HKS di SMAN 7 Purworejo Jadi Cagar Budaya Nasional

PURWOREJO, KOMPAS. TV - Peresmian komplek situs SMAN 7 Purworejo menjadi cagar budaya peringkat nasional ini ditandai dengan penyerahan surat keputusan dan sertifikat oleh Direktur Perlindungan Kebudayaan Kemendikbudristek kepada kepala SMAN 7 Purworejo, Sabtu (25/11/2023) pagi. Setelah peresmian, SMAN 7 Purworejo, menggelar pameran “HKS Heritage Expo” yang menampilkan foto arsip terkait sejarah HKS yang menjadi kawah candrimuka guru di Indonesia.

Komplek SMAN 7 Purworejo merupakan eks Hoogere Kweek School (HKS) Purworejo yang didirikan pada 14 September 1914. Institusi pendidikan ini menjadi Sekolah Keguruan Bumiputra (Sekolah Guru Lanjutan) pertama di Hindia Belanda.

Sekolah pelatihan guru ini secara bertahap juga menghasilkan guru-guru pribumi yang menggantikan keberadaan guru-guru asal Eropa. Seleksi untuk menjadi siswa di sekolah ini sangat ketat, sehingga dijuluki sekolah raja karena siswanya berasal dari kalangan terpelajar. Tak sedikit lulusan HKS Purworejo yang menjadi cendekiawan dan terjun ke pergerakan nasional. Salah satunya yang paling mahsyur ialah Oto Iskandar Di Nata, Si Jalak Harupat dari Bumi Priangan yang lulus dari HKS Purworejo tahun 1924.

Diakui penetapan status cagar budaya ini juga melalu proses panjang. Sebelumnya tim cagar budaya nasional datang langsung ke Purworejo untuk melihat langsung situs cagar budaya SMAN 7 Purworejo seluas 4,6 hektar, dan akhirnya setelah dua tahun SK dan sertifikat resmi diberikan.

Kepala SMAN 7 Purworejo, Niken Wahyuni, mengatakan, situs SMAN 7 Purworejo yang diusulkan menjadi cagar budaya peringkat nasional mencakup bangunan SMAN 7 Purworejo, bangunan SMPN 1 Purworejo, bangunan rumah dinas, serta struktur tugu, jalan dan jembatan di dalam area kompleks SMAN 7 Purworejo.

“Buat pemerintah Kabupaten Purworejo atas diterbitkan-nya SK tingkat nasional untuk SMA 7. Mudah-mudahan dengan peringkat nasional ini terjadi sinergisitas, karena memang tidak bisa saling mengandalkan dan harus berkolaborasi,” tutur Judi, Direktur Perlindungan Kebudayaan.

“Kita sebagai sekolah cagar budaya nasional, kita akan melestarikan dan mengembangkan, supaya cagar budaya ini tidak hanya menjadi ikon saja. Harus bisa bermanfaat bagi seluruh lapisan Masyarakat,” ujar Niken.

Penetapan SMAN 7 Purworejo menjadi cagar budaya peringkat nasional diharapkan dapat menguatkan kesadaran masyarakat terhadap pelestarian cagar budaya yang menjadi jejak peradaban dan sejarah bangsa.

#kompleksekshks #sman7purworejo #purworejo