MANADO, KOMPAS.TV - Bentrokan antara dua kelompok masyarakat di di Kelurahan Maesa, Kecamatan Bitung Timur, Sabtu (25/11/2023) sore, dikabarkan mengakibatkan seorang korban tewas.
Mengutip pemberitaan Kompas.id, bentrokan tersebut diduga akibat adanya provokasi terkait dukungan terhadap Palestina dan Israel.
Kompas.TV telah mencoba menghubungi AKBP Tommy Souissa melalui pesan WhatsApp untuk mengonfirmasi kabar tentang adanya korban meninggal dunia dan identitasnya, namun hingga berita ini ditulis belum memberi respons.
Peristiwa bentrokan terjadi saat salah satu kelompok massa menggelar acara budaya dalam rangka peringatan ulang tahun salah satu organisasi kemasyarakatan.
Saat itu mereka berpawai keliling kota, dan rencananya akan ditutup pada pukul 19.30 Wita dengan doa untuk perdamaian dunia.
Namun, saat melakukan pawai tersebut, kelompok itu bertemu dengan kelompok lain yang menggelar unjuk rasa bela Palestina.
Baca Juga: Menko Polhukam Mahfud MD Angkat Bicara Soal Kericuhan di Bitung Sulut
Diduga akibat adanya provokasi, dan menuding bahwa kelompok massa yang melakukan pawai merupakan pendukung Israel, terjadilah bentrokan.
Dengan adanya laporan bahwa satu orang meninggal dunia dalam bentrok tersebut, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara, dan tokoh masyarakat serta agama segera menyerukan perdamaian.
Petugas keamanan juga telah berjaga dengan mengerahkan pasukan gabungan di daerah Maesa seusai bentrokan terjadi.
Merespons hal terebut, Wali Kota Bitung Maurits Mantiri pun langsung berkoordinasi dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Bitung, Polres Bitung, serta Komando Distrik Militer (Kodim) 1310/Bitung.
Deklarasi perdamaian pun diserukan anggota FKUB dengan mengatasnamakan Makatana Minahasa dan BSM di Gelanggang Olahraga Manembo-nembo.
”Kami ada di sini dalam rangka percakapan menyelesaikan masalah yang terjadi. Saat ini sudah kondusif. Pemerintah bersama aparat kepolisian dan TNI cepat tanggap menyelesaikannya,” kata Pendeta Raymon Manopo, Ketua FKUB Bitung.
Maurits juga menyebut bahwa segala ketegangan telah diselesaikan tokoh agama dan Forkopimda.
Namun, kewaspadaan tetap diperlukan. Bisa jadi masih ada satu dua orang yang belum menyadari perdamaian di Kota Bitung.
”Karena sudah ada kesepakatan dari instansi yang kompeten, kami imbau, marilah kita sampaikan informasi yang benar dan jangan mengurangi makna dari damai sejahtera yang sudah tercapai,” kata Maurits.
Sementara, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Bitung Ajun Komisaris Besar Tommy Souissa menyatakan sudah ada kesepakatan damai yang dilakukan.
Baca Juga: Hendak Melarikan Diri, Tersangka Pencurian Ditangkap Di Pelabuhan Bitung
”Forkopimda dan FKUB sudah melaksanakan kesepakatan damai, sudah didoakan bersama. Kita harap Bitung tetap aman,” ujarnya.
Sumber : Kompas.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.