MOROWALIUTARA, KOMPAS.TV - Wakil Ketua DPRD Morowali Utara, Muhammad Safri menyoroti ketimpangan yang terjadi akibat eksploitasi sumber daya alam yang begitu masif di daerah ini. Safri menyebut Morowali Utara kini penuh sesak izin korporasi pertambangan dan industri nikel, namun belum bisa mengangkat kesejahteraan masyarakat bahkan menimbulkan masalah baru.
"Alih-alih membawa kesejahteraan bagi masyarakat Bumi Tepo Asa Aroa, bahkan ada yang berbalut Proyek Startegis Nasional (PSN) justru menimbulkan berbagai masalah mulai dari konflik lahan, kriminalisasi warga hingga kerusakan lingkungan," ungkapnya kepada awak media, Kamis (23/11/2023).
Safri mencontohkan masyarakat yang berprofesi sebagai petani, banyak dari mereka yang harus kehilangan ruang produksi karena adanya alih fungsi lahan baik secara prosedur legal maupun perampasan tanah. Jika menolak menjual tanahnya, petani mendapat intimidasi sehingga terpaksa melepas lahannya.
"Terjadi perubahan sosial dan kemunduran secara ekokomi. Masyarakat kita kehilangan ruang-ruang yang selama ini menjadi tumpuan hidup yang berakibat mereka tidak lagi mandiri secara pangan dan hanya bergantung pada perputaran uang dari sektor lain," bebernya.
Ketua DPC PKB Morut ini juga menyinggung capaian-capaian yang dipaparkan Bupati Delis terkait meningkatnya investasi di Morut dari tahun ke tahun. Safri menilai kenaikan tersebut justru berbanding terbalik dengan kesulitan yang dialami masyarakat Morut.
"Capaian itu tidak dibarengi dengan kenaikan kemakmuran masyarakat kita secara signifikan. Kita bisa lihat di lapangan hari ini, kondisi sangat sulit dan berat. Perputaran uang kecil yang berimbas pada daya beli masyarakat yang lemah. Jadi harus diakui bahwa kehadiran investasi khususnya di sektor tambang hanya menguntungkan segelintir orang, kita sebagai rakyat hanya penonton bahkan tidak sedikit yang menjadi korban," tambah Safri.
Safri juga mengingatkan Bupati Morut untuk tidak sekedar berbicara soal capaian atau angka-angka investasi semata. Mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia ini meminta untuk bekerja sungguh-sungguh dan tegas terhadap kewajiban yang harus dipenuhi oleh para investor yang ada di Morut. Safri mencontohkan PT GNI yang notabene Proyek Strategis Nasional malah tidak taat dalam hal pajak dan kewajiban-kewajiban lainnya kepada negara.
"Bupati jangan terlena oleh angka-angka, yang terpenting adalah dibutuhkan keberanian dan ketegasan untuk menagih kewajiban para investor yang hingga saat ini belum ditunaikan. Contoh kecil saja PT GNI yang katanya Proyek Strategis Nasional (PSN) tapi hingga hari ini kewajiban-kewajiban mereka terkait pajak belum juga diselesaikan. Saya kira ini PR yang sesungguhnya bagi Bupati Morut," tegas Safri.
Safri yang juga Mustasyar PCNU Morut tak lupa mengimbau kepada masyarakat Morowali Utara agar tidak takut untuk menggaungkan semangat perubahan. Perubahan kata Safri penting untuk selalu hadir dan tertanam dalam sanubari masyarakat Morut.
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sebelum kaum itu sendiri mengubah apa yang ada pada diri mereka. Ini adalah jaminan Allah, kami yakin masyarakat Morut tidak ingin larut dalam kesengsaraan. Kita ingin perubahan yang nyata, kita ingin perubahan kehidupan yang layak. Ini yang harus kita gaungkan bersama," tutup Safri.
#proyeknas
#muhammadsaffri
#DPRDmorowaliutara
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.