SEMARANG, KOMPAS.TV - Mayoritas warga Tanjungsari, Sumurboto, Banyumanik, Kota Semarang, yang melakukan aksi protes ini adalah kaum ibu- ibu. Mereka kecewa dengan warga tetangga perumahan yang dinilai tega menutup akses jalan yang sebelumnya telah bertahun - tahun digunakan oleh warga sekitar dan masyarakat umum untuk beraktivitas.
Warga Tanjungsari mengaku keberatan dengan ditutupnya akses jalan ini karena mempermudah dan mempersingkat waktu saat warga melakukan aktivitas setiap hari.
“Tadi pada putar balik semua, padahal ini kan jalan untuk ke sekolahan Bina Insani, kayak ojek, yang lainnya kan jalannya di sini semua. Mintanya dibuka lagi biar gak menyusahkan orang sini,” ujar Dwi Lestari, warga Tanjungsari.
Tidak hanya warga, pihak sekolah SD IT Bina Insani juga kecewa dengan penutupan akses jalan ini karena selama ini mempermudah para orangtua siswa saat mengantar dan menjemput sekolah.
“Ya kami tahunya yang ada ditulisan itu sih pak, katanya ada permasalahan seperti itu. Ya kami merasakannya hanya tadi orangtua siswa merasa kecelek (tertipu), merasa lebih jauh juga harus muter, itu menambah padatnya lalu lintas pada saat pulang atau mengantar sekolah,” ungkap Didaesturi Jalarno, guru.
Warga berharap agar akses jalan tersebut bisa segera dibuka kembali.
#aksesjalanditutup #tanjungsari #semarang
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.