SEMARANG, KOMPAS. TV - Di tengah naiknya harga kedelai impor sebagai bahan baku pembuatan tahu-tempe, sejumlah produsen tahu-tempe di Kota Semarang memilih untuk mengatur strategi produksinya agar tidak merugi. Seperti yang dilakukan oleh Abdullah, salah satu pedagang tahu di Pasar Peterongan, Kota Semarang yang juga memproduksi sendiri tahu jualannya mengaku memilih strategi menekan biaya produksi, dengan menggunakan kayu bakar kualitas rendah, menghemat penggunaan listrik hingga mengurangi karyawan. Upaya tersebut dilakukan agar produksi tahu tetap berjalan dan tidak merugi. Karena untuk menaikkan harga jual tahu tidak dimungkinkan, dengan alasan pelanggan akan berkurang.
“Harga juga tetap sama aja, tetapi kita juga buat sendiri dari pabrik. Terpaksa dijual dengan harga yang sama karena kompetitif dengan penjual yang lain,” tutur Abdulah, Perajin Tahu.
Strategi lain yang dilakukan oleh produsen tahu-tempe agar tidak merugi di tengah melonjaknya harga kedelai impor yakni dengan mengurangi ukuran tahu-tempe.
“Tidak ada kenaikan harga dan masih stabil, tetapi tempe agak sedikit tipis dikit,” ujar Ning, Pedagang.
Para pedagang berharap pemerintah bisa memberikan bantuan bagi perajin tahu-tempe, agar mereka bisa memproduksi seperti biasanya, sehingga harga tahu-tempe tidak naik dan daya beli masyarakat tetap terjaga.
#tahutempe #kedelaiimpor #pedagang
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.