SOLO, KOMPAS.TV - Pemerintah Kota Semarang menggelar Pelayanan dan Edukasi Terpadu Pelajar Kota Semarang (Piterpan) di SMA Negeri 1 Kota Semarang, Kamis (16/11) pagi.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, Piterpan ini untuk mensosialisasikan makanan sehat dan bergizi, serta vitamin penambah darah bagi pelajar. Gelaran ini salah satu upaya pemkot untuk mencerdaskan dan menyehatkan generasi muda Kota Semarang untuk menyongsong generasi emas Indonesia 2045.
Menurut Mbak Ita, panggilan akrab dari Wali Kota Semarang ini juga diperlukan program khusus untuk merawat dan menguatkan mental gen Z melalui pendekatan yang berbeda, sehingga mereka bisa sehat jasmani maupun mentalnya. Diharapkan gen Z kedepannya bisa lebih baik.
“Dari awal ini, sejak remaja ini, harus ada edukasi-edukasi untuk bagaimana hidup ini menjadi sehat dan bisa mencegah stunting, sehingga di generasi di 2045 bonus demografi itu bisa dilalui dengan baik,” tutur Mbak Ita.
“Diperlukan juga program-program yang merawat mental mereka (para remaja) sehingga dengan pendekatan-pendekatan yang berbeda, untuk membuat mereka menjadi sehat baik secara fisik maupun mental. Harapannya mereka bisa menjadi lebih baik daripada kita, bisa memberikan kontribusi kepada negara, dan diharapkan mereka bisa bersaing secara sehat untuk menjadi orang-orang yang hebat di tahun mendatang,” lanjutnya.
Sementara itu psikolog Unika, Indra Dwi Purnomo, Ph.D yang hadir sebagai salah satu nara sumber mengatakan, usia rentan terjadi antara 16 hingga 25 tahun. Trend yang terjadi belakangan seperti copycat suicide ( meniru aksi bunuh diri) menjadi perhatian khusus. Untuk mengantisipasi hal itu masyarakat perlu melakukan resistansi remaja agar tahan terhadap stress.
Indra menilai upaya Dinkes Kota Semarang ini sangat baik dengan mengumpulkan para siswa siswi SMA/SMK di Kota Semarang dan diberi pembekalan agar mereka mengetahui sejak dini jika bermasalah secara mental dan bagaimana mengelola hingga mengatasinya bahkan memberikan fasilitasi skrining kesehatan jiwa.
“Karena memang di usia remaja ini tentu menjadi perhatian kita semua kenapa mereka seperti itu, sampai melakukan hal itu, tentu ada analisanya. Terkait copycat suicide, beberapa orang sekarang melihat fenomena di luar sana ada orang yang melakukan, mungkin garis-garis di tangan (barcode) anak remaja sekarang menyampaikan, mungkin mereka melihat di media sosial. Upaya dinas Kesehatan Kota Semarang ini sangat baik mengumpulkan seluruh (siswa-siswi) SMA di Kota Semarang untuk mendapatkan pembekalan tentang mental dan Kesehatan jiwa,” jelas Indra.
Dalam gelaran ini juga diisi live musik yang disambut antusias oleh para siswa-siswi, selain itu juga ada sejumlah stand-stand dan berbagai materi kesehatan termasuk pengecekan kesehatan seperti cek darah hingga cek mata.
#piterpan #mbakita #smanegeri1
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.