BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.TV - Kepolisian Daerah (Polda) Lampung dan Forum Jurnalis Televisi menggelar pembinaan kepada puluhan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk jadi agen pelopor perdamaian antarpelajar, Jumat (10/11/2023).
Berdasarkan laporan dari Jurnalis Kompas TV Lampung Roma Afria Idham, di dalam gelar pembinaan ini, para siswa melakukan deklarasi sebagai pelopor perdamaian dan diberikan terapi hypnoterapi oleh anggota Polda Lampung Iptu Rosali yang merupakan pakar hipnotis.
Selain itu, orang tua para siswa juga turut dihadirkan supaya siswa dapat benar-benar komitmen menjadi agen pelopor perdamaian antar pelajar di Kota Bandar Lampung.
Kepala SMK BLK Bandar Lampung, Riyanto mengatakan, pembinaan tersebut bertujuan agar siswa dapat membedakan hal baik dengan hal buruk agar mereka benar-benar menjadi agen pembawa perdamaian antarpelajar di Kota Bandar Lampung.
"Para siswa diberikan beberapa pencerahan agar nantinya bisa melakukan yang terbaik, bisa memilih mana yang baik dan yang buruk. Kalau itu hal yang tidak baik, tidak dilakukan," katanya saat memberikan sambutan, Jumat (10/11/2023).
Baca Juga: KPK Bawa 3 Koper dan 1 Kardus Usai Geledah Rumah Ketua Komisi IV DPR RI Sudin di Depok
Sementara itu, Kapolsek Sukarame Kompol Warsito mengaku sangat menyambut baik kegiatan yang dilakukan oleh SMK BLK Bandar Lampung yang menjadikan para siswanya agen pelopor perdamaian antarpelajar.
Menurutnya, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan pembinaan terhadap para siswa supaya dapat menolak segala bentuk aksi kekerasan dan tawuran.
"Dari kehidupan keluarga dulu. Ini rata-rata kurang komunikasi antara anak dan orangtua, kurang perhatian. Sebenarnya mereka secara ilmu agama ada yang menguasai, tapi karena kurang komunikasi, ilmu agama itu tidak dilaksanakan," ujarnya.
Ia lantas menekankan pentingnya ilmu agama, perhatian keluarga, serta pemanfaatan teknologi yang bertanggung jawab.
"Agama penting, perhatian keluarga juga penting, kemudian penggunaan handphone dengan baik," katanya.
Baca Juga: PDIP Sebut Jokowi Tak Ada Niat Urus Maritim, Klaim Ganjar-Mahfud akan Percepat Program yang Mandeg
Kompol Warsito mengungkapkan, pembinaan terhadap siswa supaya menjadai agen pelopor perdamaian antarpelajar harus benar-benar menjadi perhatian semua pihak, baik itu sekolah, keluarga, kepolisian, dan dinas terkait.
"Menurut saya ada yang harus kita kerjakan bersama, karena sekolahan sendiri saya kira tidak mampu, kepolisian sendiri juga tidak mampu, mungkin juga dari orangtua tidak mampu," ucapnya.
"Artinya kita harus menyamakan presepsi bagaimana kejadian tawuran tidak terjadi kembali. Ini kita harus punya resep atau inovasi yang harus kita laksanakan, ini salah satunya," ujarnya.
Dia pun berharap, para siswa yang telah menjadi pelopor ini dapat menjadi contoh bagi siswa-siswa lainnya di Kota Bandar Lampung. Sebab, kepolisian pun bakal tetap memproses hukum apabila terdapat pelajar yang melakukan tindak pidana.
"Walaupun masih dibawah umur, tetap kami proses. Yang terlibat pasti saya proses sampai ke pengadilan. Jangan sampai masih sekolah tapi masa depannya hancur," ungkapnya.
Ia pun meminta agar para siswa tidak terlibat tindak pidana dan menghubungi pihak sekolah maupun kepolisian apabila dipaksa orang lain melakukan tindak pidana.
"Saya minta stop hari ini, tidak terulang lagi dan jangan ikut-ikutan lagi. Kalau ada yang menghubungi atau memaksa, mending lapor ke kepala sekolah atau kepolisian," katanya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.