SEMARANG, KOMPAS.TV - Aplikasi masyarakat sadar penyakit diabetes melitus (Masdarmin) secara independen ini diluncurkan di Kelurahan Muktiharjo Kidul. Lokasi ini dipilih bukan tanpa alasan mengingat penderita penyakit kencing manis di Muktiharjo Kidul, Kota Semarang terbilang tinggi.
Platform Masdarmin ini diluncurkan perguruan tinggi Poltekes Kemenkes Kota Semarang ibarat perisai secara preventif melindungi masyarakat agar penyakit kencing manis di daerah tersebut tidak merajalela.
Sementara itu Direktur Poltekes Kemenkes Semarang, Jeffry Ardiyanto mengatakan, diabetes melitus atau kencing manis merupakan penyakit berbahaya. Meski tidak menular namun penyakit ini bisa memicu kecacatan bahkan kematian. Lebih lanjut menurut Jeffry kegiatan ini bagian dari pengabdian masyarakat kampus untuk program pengembangan desa sehat.
“Kegiatan ini bertujuan untuk upaya promotive dan preventif yang kita upayakan kita mendampingi masyarakat untuk hidup sehat. Tentunya kita ingin mengembangkna wilayah desa sehat, khususnya saat ini kita fokus pada penyaki tidak menular. Tentu melalui salah satunya adalah melalui aplikasi Masdarmin ini kita berharap masyarakat nanti akan sadar diri terhadap penyakit, khususnya terhadap Diabetes Melitus,” jelas Jeffry.
Pada kesempatan itu dipertunjukan teater yang menggambarkan peran Kader Posbindu dalam pendampingan warga penderita diabetes melitus. Kepala Puskesmas Tlogosari Kulon, Nurhayati mengungkapkan kelurahan ini juga memiliki banyak dukungan dari kader-kader dan masyarakat sekitar.
“Wilayah sini yang memang didukung oleh kader-kader, kemudian masyarakatnya juga sudah cukup bagus,” ujar Nurhayati.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang pun mengapresiasi langkah perguruan tinggi tersebut ikut andil dalam pencegahan diabetes melitus melalui aplikasi Masdarmin yang merupakan inovasi yang dihiasi beberapa fitur digital yang mudah di pakai pengguna.
#aplikasimasdarmin #diabetesmelitus #semarang
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.