JAKARTA, KOMPAS.TV - Dila (35), pemilik warung kelontong mengungkapkan fakta baru terkait misteri tewasnya Hamka (50) dan anaknya AQ (10 bulan) yang ditemukan membusuk di Jalan Balai Rakyat V Nomor 12, RT 06 RW 03, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara pada Sabtu (28/10/2023),
Dila mengatakan bahwa istri Hamka, NP (30), sempat membeli obat diare di warung kelontong miliknya sebelum Hamka dan AQ ditemukan tewas membusuk.
“Istrinya (beli) obat diare. Kan suaminya dulu beli obat, baru istrinya. Terakhir ketemu ya itu,” kata Dila, Rabu (1/11/2023).
Baca Juga: Lakukan Olah TKP Penemuan Mayat Ayah dan Anak di Koja, Polisi Bawa Cairan dan Sampel Makanan
Beberapa hari sebelum NP membeli obat diare, Hamka lebih dulu mengunjungi warung Dila untuk membeli obat sakit kepala. Dila bilang, Hamka berbelanja obat itu sebelum tanggal 16 Oktober 2023.
“Kalau enggak salah, Pak Hamka beli obat sakit kepalanya tanggal 14 dan 15 (Oktober) gitu,” ucap Dila.
Sementara itu, pedagang bernama Fitra (36) mengungkapkan bahwa ia sempat bertemu dengan Hamka pada awal Oktober. Kala itu, Hamka mendatangi dirinya yang tengah berdagang di samping rumah Hamka.
Fitra bercerita bahwa Hamka tampak lemas dan sempat menanyakan kondisi Hamka.
“Saya sempat tanya, ‘Pak Hamka, kok tumben lemes amat?’,” kata Fitra, Selasa (31/10/2023), seperti dikutip dari Kompas.com.
Saat itu, Hamka mengaku sedang kurang enak badan. Pengusaha travel umrah itu juga hanya berbincang singkat dan masuk ke rumah setelah membeli dagangan Fitra.
Sejak saat itu, Fitra mengaku tak melihat Hamka lagi. Ia mengira pria itu tengah pergi.
Saat ini, kasus penemuan jasad Hamka dan AQ tengah ditangani oleh Polres Metro Jakarta Utara. Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara AKBP Iver Son Manossoh mengatakan bahwa pihaknya tengah menelusuri adanya dugaan keracunan yang menyebabkan kematian.
Baca Juga: Sebut Kecil Kemungkinan Orang Lain Masuk Rumah Hamka di Koja, Polisi Tunggu Kabar Psikologis Istri
Dalam penelusurannya, tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) melibatkan ahli toksikologi saat olah tempat kejadian perkara (TKP) pada kemarin Selasa. Selain itu, ahli histopatologi forensik dan ahli psikologi forensik juga dilibatkan.
Polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti, seperti sampel cairan hingga sisa makanan.
Sejauh ini, baru diketahui bahwa berdasarkan hasil autopsi, Hamka meninggal 10 hari sebelum ditemukan, sedangkan AQ meninggal 3 hari sebelum ditemukan.
Sementara itu, istri Hamka dan anak sulungnya, AD (3) ditemukan dalam rumah itu dalam kondisi lemas.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.