SEMARANG, KOMPAS.TV - Pawai Kauman Semarang Kampung Qur’an yang dimeriahkan 1.000 lebih penabuh rebana ini dimulai dari depan Masjid Agung Baiturahman, Simpang Lima, dan dibuka oleh Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau yang akrab disapa Mbak Ita. Pawai ini melewati rute Jalan Gajah Mada, Kranggan, dan berhenti di Alon- Alon Masjid Agung Kauman Kota Semarang.
Sebanyak 1.117 peserta ini berjalan sambil menabuh rebana yang diikuti pula arak- arakan 56 penghafal Al-Qur’an. Uniknya pawai ini juga di meriahkan ondel- ondel, liong, barongsai, dan kesenian lainnya termasuk dimeriahkan pula drum band serta replika Al-Qur’an.
“Mereka juga bisa menyisihkan di era digitalisasi, era milenial ini, mereka masih bisa menanamkan akhlaknya, budi pekertinya untuk bagaimana mereka menjadi anak-anak yang tentunya menjadi anak-anak yang hebat, tak hanya pintar secara ilmu pendidikan atau fisik, namun juga ilmu akhlaknya, jiwanya, mentalnya bisa terdidik dengan baik,” ungkap Mbak Ita
“Ingin lebih menyiarkan bahwa Kauman Kampung Qur’an ini adalah suatu tempat yang paling tepat untuk masyarakat Indonesia belajar Al-Qur’an, di sini ada Pelajaran Al-Qur’an, tafsir Al-Qur’an, menghafal, sampai percetakan juga ada disini,” tutur KH . Khammad Ma'sum Alhafidz, pengasuh Ponpes Raudhatul Quran.
Banyaknya santri yang terlibat yaitu 1.117 menabuh rebana, sambil berjalan. Kegiatan tersebut mendapat apresiasi dari lembaga presrasi indonesia dunia, rekor dengan nomor urut 854.
“Masjid Agung Semarang telah berhasil meciptakan rekor dunia baru yaitu menabuh rebana sambil berjalan yang diikuti oleh peserta terbanyak, sejumlah 1.117 peserta,” ucap Paulus Pangka, Leprid.
Diharapkan dengan adanya Pawai Kauman Kampung Qur’an, seluruh penjuru nusantara dan dunia mengaetahui bahwa di Kota Semarang mempunyai Kampung Qur’an. Sehingga yang ingin belajar Al-Qur’an bisa datang ke Kauman Semarang.
#kampungquran #kesenianrebana #semarang
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.