TEGAL, KOMPAS.TV - Mungkin Anda tidak percaya jika sampah plastik bekas limbah rumah tangga dapat diubah menjadi tas-tas cantik. Sampah plastik yang sudah tak terpakai memang sengaja dikumpulkan, dibersihkan kemudian diolah menjadi beragam produk yang bermanfaat, termasuk salah satunya tas-tas ini.
Beranggotakan 14 orang, kelompok yang bernama Rutela atau Runtah Tegal Laka-laka ini berhasil mengolah sampah rumah tangga menjadi produk yang memiliki nilai jual. Aneka jenis sampah diantaranya koran bekas, plastik bungkus minuman seduh, bungkus deterjen, limbah kawat, paralon dan kain perca. Sampah tersebut dimanfaatkan menjadi hiasan rumah, souvenir, fashion dan kostum karnaval.
Komunitas yang telah ada sejak tahun 2017 ini terus mengembangkan kreativitasnya dan membuat beragam produk yang bermanfaat. Mereka tak hanya bisa menghasilkan pendapatan, tetapi juga berkontribusi dalam menjaga lingkungan yang bersih.
Salah satu pengurus dari Rutela, Mufasiroh mengatakan, untuk memudahkan mendapatkan bahan baku, ia bekerja sama dengan sejumlah bank sampah. Selain itu, ia juga menampung sampah hasil pilah dari warga sekitar.
“Lingkungan sekitar, dari warga, karena dari warga itu banyak sampah-sampah rumah tangga jadi mereka itu sudah pilah sampah dari rumah, kemudian kami bertemu dengan bank sampah itu dan sekarang kami sudah bekerjasama dengan bank sampah itu, mereka setor ke kami. Ya, itu ada nilainya,” jelas Mufasiroh.
Namun, bukan berarti dalam proses pengolahan daur ulang ini tidak memiliki kendala. Proses yang panjang untuk terus berkontribusi pada lingkungan membuat PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa bagian Tengah ikut memberi dukungan dengan memberi bantuan alat penunjang produksi, pelatihan keterampilan dan bantuan pemasaran.
“Peran PT Pertamina Patra Niaga Regional JBT untuk ningkatin kualitas dari komunitas Rutela ya, untuk lebih berkembang itu kita biasanya menyiapkan pelatihan dan penyediaan alat untuk pengolahan limbah ini. Pelatihannya itu bisa untuk lebih untuk ngembangin kemampuannya, kayak workshop, selain itu setelah dikembangin kita juga ajak ke event-event misalnya event dari dinas atau pemerintahan,” ungkap Faradita Dwilifia Maizar, junior officer II communication dan relations Pertamina Patra Niaga.
Setiap bulannya, Kelompok Rutela ini bisa membantu mengolah sampah plastik hingga 10 kilogram. Kerajinan dari limbah plastik rumah tangga berhasil dijual hingga ke luar negeri, seperti Malaysia dan Polandia. Harga produknya dibanderol mulai dari Rp 3.000 hingga Rp 1 juta tergantung bentuk dan kerumitannya.
#tasdaurulang #kelompokrutela #tegal
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.