SEMARANG, KOMPAS.TV - Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi, mengatakan, Operasi Mantap Brata ini dilakukan dari pusat hingga daerah selama proses pemilu berlangsung. Total pasukan gabungan TNI-Polri dan pemda mencapai 22 ribu personel yang dikerahkan dalam pengamanan pelaksanaan pesta demokrasi tersebut.
Mereka akan disebar ke 117 ribu TPS di seluruh Jateng. Pihaknya sudah memetakan tingkat kerawanan TPS tersebut, mulai dari sangat rawan 292 TPS, kategori rawan 760 TPS dan sisanya TPS kurang rawan.
“Kategori sangat rawan itu ada 292 TPS, kemudian yang rawan itu 760 TPS, kemudian yang kurang rawan itu 116 ribu, “ ungkap Irjen Pol Ahmad Luthfi.
Pangdam IV Diponegoro, Mayjen TNI Widi Prasetijono, mengaku siap membantu sewaktu-waktu dibutuhkan, oleh Polri ataupun pemda. Sebab, menurutnya, menjaga keamanan dan ketertiban pelaksanaan pemilu menjadi tanggung jawab seluruh elemen masyarakat.
Total pasukan yang diperbantukan oleh jajarannya mencapai 5.000 orang, namun bisa berkembang sewaktu-waktu. Namun, pihaknya tetap menyiagakan seluruh jajarannya jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
“Jumlah personal yang diberitahukan kepada kepolisian sementara 5.000 orang, namun ini berkembang. Dan kami juga sudah menyiapkan stand by prajurit dengan jumlah yang cukup besar apabila dibutuhkan kapan saja siap untuk jaga,” ucap Mayjen TNI Widi Prasetijono.
Penjabat Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, mengapresiasi kekompakan TNI-Polri dan pemda. Apel ini bertujuan untuk mengecek kesiapan pasukan dalam pengamanan pemilu nanti.
“Terkait dengan masalah kolaborasi, solidaritas dan sinegritas, kami mengapresiasi kepada Kapolda dan Kapangdam terkait dengan pelaksanaan apel pasukan ini,” tutur Nana Sudjana.
Sebagai penjabat Gubernur Jawa Tengah, pihaknya akan terus meningkatkan kolaborasi ini, sehingga Pemilu 2023-2024 bisa berjalan dengan aman dan lancar.
#tpsjawatengah #nanasudjana #semarang
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.