BANJARMASIN, KOMPAS.TV - Inovasi pembuatan hand sanitizer menggunakan bahan limbah cangkang pupa dilakukan dosen dan mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Kimia dan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin.
Pupa sendiri merupakan kepompong dari larva yang kali ini dari jenis Black Soldier Fly (BSF) atau Lalat Tentara Hitam.
Inovasi ini diajarkan ke sejumlah guru sekolah dasar negeri di Banjarmasin guna memberi wawasan terkait manfaat cangkang pupa yang selama ini dianggap limbah ataupun hanya digunakan sebagai pakan ternak.
Baca Juga: TMMD Ke-118 Desa Kalaan Buka Jalan 9.9 KM, Hubungkan 3 Desa Terisolir, Tim Wasev : Bantu Masyarakat
Hand sanitizer ini dibuat dengan memanfaatkan Kitosan, yaitu senyawa yang ditemukan pada cangkang pupa.
Singkatnya kitosan dicampurkan dengan etanol, diaduk, menjalani dua kali penyaringan, ditambahkan hidrogen peroksida dan gliserol.
Kitosan sendiri telah melalui penelitian yang disebut efektif membantu penyembuhan luka seperti pada pasien yang telah melakukan pencabutan gigi.
"Kitosan sudah banyak dilakukan penelitian, terkait tentang penyembuhan luka salah satunya pasca pencabutan gigi," papar Renie Kumala Dewi, Dokter sekaligus dosen di FKG ULM.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Desen Wajib Mengabdi tahun 2023 oleh ULM Prodi Kimia dan Fakultas Kedokteran Gigi ULM bekerjasama dengan Bank Sampah Organik Larvanesia yang siap menyuplai pupa hingga 100 kilogram per hari.
"Tahun lalu ke desa, kali ini kita coba ke guru agar ilmunya bisa diperluas terutama ke siswa-siswa," ucap Dosen prodi Pendidikan Kimia ulm, Rizki Nur Analita.
Baca Juga: 20th IFRC di Tanah Bumbu, 24 Tim Adu Ketangkasan Evakuasi Korban Bencana
Hand sanitizer dari pupa ini pun disebut hand sanitizer Larvanesia yang diharapkan dapat menjadi bekal bagi guru untuk diajarkan ke sekolah masing-masing.
Sehingga pemanfaatan limbah pupa dapat lebih memasyarakat.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.