Setahun Tragedi Kanjuruhan, Sherlyna Masih Kehilangan Sebagian Ingatannya

MALANG, KOMPAS.TV - Sherlyna, salah satu penyintas Tragedi Kanjuruhan hingga satu tahun berselang, masih kehilangan sebagian ingatannya. Dirinya juga masih menjalani pengobatan rutin, dan sering ketakutan jika berada di keramaian.

Perempuan 18 tahun warga jalan Rawisari Kelurahan Mulyorejo Kota Malang, hanya ingat perihnya gas air mata dan saling berdesakan antar suporter yang ingin keluar dari stadion. Setelah itu dirinya pun tak ingat apa apa lagi. Setelah satu tahun berlalu, keluar masuk rumah sakit menjadi hal yang harus ia jalani. hingga saat ini sakit di kepala pun masih ia rasakan.

Dari hasil CT Scan pada Juli lalu, menurut dokter, Sherlyna mengalami radang selaput otak akibat benturan di kepala. Terapi dan mengonsumsi obat harus rutin ia lakukan.

"Sering sakit habis terjadi itu kan enggak terasa, sekarang sering sakit kepala kan juga baru ketahuan. kegiatan sehari hari sekarang cuma diam di rumah," Kata Sherlyna.

Menurut keluarganya,Uun, pasca tragedi, Sherlyna menjadi pribadi yang jauh berbeda. Gadis yang dulunya ceria dan aktif dalam bersosialisasi, kini pendiam dan menutup diri bahkan sering ketakutan dan merasakan sakit kepala jika berada di keramaian.

Bahkan hingga satu tahun berlalu Sherlyna juga tidak bisa mengingat sepenuhnya, pada teman atau saudaranya sendiri. Menurut pihak keluarga, Sherlyna harus terus mendapatkan pendampingan, agar emosinya tetap stabil, untuk membantu proses penyembuhan. Menurut dokter, peran keluarga sangat penting bagi pemulihan Sherlyna.

"Banyak yang berubah sekarang jadi pendiam, lupa dengan saudara, untuk tempat yang jauh juga lupa kalau tidak didampingi, untuk keluhan sering enggak bisa tidur, bangun tidur sering pusing." Ujar Uun.

Meski kondisinya tak lagi sama pasca tragedi, namun Sherlyna masih berharap bisa bekerja dan kuliah seperti teman temannya.