MALANG, KOMPAS.TV - 1 tahun berlalu sejak tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022.
Tragedi sepakbola tersebut merenggut nyawa ratusan orang.
Bagi banyak keluarga korban meninggal maupun penyintas, tragedi tersebut merubah kehidupan mereka.
Mereka merasa kepergian orang tersayang terjadi dengan cara yang tidak adil.
Terlebih penanganan hukum yang juga dirasa tidak memuaskan.
Bagi orang orang yang kehilangan, 135 nyawa bukan sekedar angka. Sementara bagi penyintas, mereka juga ingin segera pulih.
Jurnalis Kompas TV menemui seorang Ibu yang masih belum sembuh dari kehilangan. Setiap hari sang Ibu datang mengunjungi makam anaknya, hingga hari ini.
Sementara itu ada juga penyintas, yang masih kehilangan sebagian ingatannya hingga hari ini.
Dirinya yang dulu aktif bersosialisasi kini menjadi pribadi yang pendiam. Selain masih berusaha pulih dengan berobat rutin, Ia kerap merasa ketakutan dan sakit kepala saat berada di keramaian.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.