Kualitas Udara DKI Jakarta Mencemaskan: Terburuk Keempat di Dunia

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kualitas udara di DKI Jakarta memasuki kategori tidak sehat pagi ini Senin (18/9/2023) terutama bagi kelompok yang rentan terhadap dampak polusi udara.

Menurut laman pengukuran kualitas udara IQAir, indeks kualitas udara di ibu kota Indonesia per pukul 07.00 WIB tercatat di angka 129. Data ini menempatkan Jakarta pada peringkat keempat dalam daftar kota dengan kualitas udara terburuk di seluruh dunia.

Konsentrasi polutan tertinggi dalam udara DKI Jakarta pada pagi hari ini adalah PM 2.5, dengan nilai konsentrasi mencapai 47 mikrogram per meter kubik.

Baca Juga: Kata PJ Gubernur Heru soal Usulan PSI Terkait Polusi Udara jadi Bencana Darurat

Angka ini merupakan 9,4 kali lipat dari nilai panduan kualitas udara tahunan yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO).

Situs IQAir merekomendasikan langkah-langkah kepada masyarakat, termasuk penggunaan masker, mengaktifkan penyaring udara di dalam rumah, menutup jendela, dan menghindari aktivitas luar ruangan.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengambil langkah untuk mengatasi masalah polusi udara ini.

Baca Juga: Menjaga Kualitas Udara, Dinas Perhubungan Gelar Uji Emisi Kendaraan

Salah satunya adalah penerapan work from home (WFH) bagi aparatur sipil negara (ASN) untuk mengurangi jumlah kendaraan bermotor yang beroperasi. Selain itu, razia uji emisi kendaraan bermotor juga dilakukan secara ketat.

Upaya lain yang ditempuh adalah penyiraman jalan menggunakan water cannon serta penyemprotan air dari atap gedung tinggi di Ibu Kota.

Baca Juga: Polusi Udara Jakarta Kian Memburuk, 11 Perusahaan Terkena Sanksi Administratif