TEGAL, KOMPAS.TV - Ghafisky Azha Mardatila Alias Azha, gadis belia warga Desa Sukareja, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, hanya bisa terbaring tak berdaya akibat mengidap penyakit langka sejak tiga bulan terakhir. Kulit wajah dan sekujur tubuh bocah piatu ini melepuh dan pecah-pecah.
Siswi kelas 2 MTS anak pasangan Walan dan almarhum Siti Laeli Pamuji ini sempat mendapat perawatan di rumah sakit dengan biaya mandiri karena tak memiliki BPJS kesehatan. Namun, karena keterbatasan ekonomi, pengobatan dokter dihentikan sebelum sembuh total. Akibatnya, kondisinya kini semakin parah.
Bungsu dari empat bersaudara ini mulai mengidap penyakit langka sebulan setelah meninggalnya sang ibu pada bulan Juni lalu. Awalnya mengeluh gatal-gatal pada kepala usai pulang sekolah. Disangka gatal biasa, sehingga tidak terlalu diperhatikan. Namun seiring bertambahnya hari, kulit kepalanya melepuh, lalu menjalar ke wajah hingga sekujur badan.
Akibat penyakitnya, Azha kini tak lagi sekolah dan bermain dengan teman teman sebayanya. Walan yang hanya seorang pensiunan pabrik gula tak sanggup membiayai pengobatan putrinya. Dirinya mengaku pasrah, dan hanya menunggu mukjizat Tuhan.
Menurut dokter, Azha diduga mengidap staphylococcal scalded skin syndrome yang biasa disebut SSSS, yakni jenis penyakit kulit langka yang disebabkan oleh bakteri. Penyakit ini bisa disembuhkan asal mendapat penanganan pengobatan rutin sampai tuntas.
Dengan difasilitasi oleh Dewi Aryani, seorang donatur, Azha dirujuk ke RSUP Dokter Kariadi Semarang , untuk mendapat penanganan pengobatan yang lebih serius dan inten. Namun, Azha terlebih dahulu akan mendapat penanganan di Rsud Suradadi Tegal, sebelum di rujuk ke Semarang.
#tegal #bpjs #rsupkariadi
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.