BANYUMAS, KOMPAS.TV - Jaenah, warga berusia 70 tahun ini terpaksa harus menunggu berjam-jam di depan cerukan sumber mata air. Ia menunggu sampai rembesan air mengisi cerukan air.
Meski baru terkumpul beberapa gayung air saja, namun ini sangat berharga bagi Nenek Jaenah. Sudah 6 ember yang dikumpulkan Nenek Jaenah, itupun membutuhkan waktu 3 hari untuk mendapatkannya.
“Bolak-balik tidak seharian. Kalau ada ya diciduk, ciduk lagi. Sedikit-dikit. Iya untuk mandi, untuk minum . itu lama ngumpulinnya di ember. Sekitar tiga hari,” ujar Jaenah.
Sudah dua bulan kekeringan melanda Dusun Wanarata, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Sumur-sumur warga mengering, 3 sumber mata air utama pun kondisinya memprihatinkan. Aliran airnya sangat kecil. Untuk mendapatkan air warga memberlakukan sistem giliran.
Sukarto, Kepala Dusun Wanarata mengatakan terdapat sekitar 2.500 warga Dusun Wanarata yang terdampak dari kekeringan ini.
“Jumlah warganya hampir 2.500, jumlah KK sekitar 500 lebih, dan mereka semua mengandalkan mata air,” kata Sukarto.
Warga berharap, ada solusi jangka panjang dari pemerintah untuk mengatasi krisis air bersih yang selalu terjadi di Dusun Wanarata, setiap musim kemarau tiba.
#kekeringan #banyumas #krisisair
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.