JAKARTA, KOMPAS.TV - Menanggapi dampak kemacetan dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN yang berlangsung sejak kemarin tanggal 5 hingga 7 September 2023, Kepolisian RI (Polri) meminta masyarakat memaklumi peristiwa ini. Selain itu, Polri juga meminta maaf atas kemacetan yang terjadi.
Diketahui, sejumlah ruas jalan harus ditutup untuk rekayasa lalu lintas selama gelaran KTT ASEAN ke-43 di Jakarta.
Imbasnya, kemacetan parah terjadi di area terdampak pengalihan, khususnya di kawasan Mampang dan sekitarnya.
Salah satu pengendara bernama Sadryna (30) menyebut, kemacetan mulai terjadi setelah penutupan jalan dari arah Pancoran menuju Semanggi.
"Sekali lagi itu, kami aparat kepolisian mohon maaf atas ketidaknyamanan ini, mohon masyarakat bisa memaklumi, ya," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (6/9/2023).
Dia juga mengimbau masyarakat agar bisa mengambil jalur alternatif.
“Bahwa penutupan jalan atau buka tutup rekayasa lalu lintas ini dilaksanakan terkait dengan pelaksanaan KTT ASEAN,” ucap dia.
Sebagai informasi, rekayasa lalu lintas penutupan jalan untuk pengamanan KTT ASEAN ini dilakukan di sejumlah titik, di antaranya di sepanjang ruas jalan MH Thamrin hingga Jalan Jenderal Sudirman, ruas Jalan HR Rasuna Said dari traffic light (TL) Cokro sampai lampu merah Kuningan, hingga sepanjang Jalan Gatot Subroto (TL Kuningan sampai dengan TL Slipi). Termasuk, sepanjang Jalan Imam Bonjol sampai dengan Bundaran Hotel Indonesia.
Baca Juga: Jokowi Cek Hidangan untuk Gala Dinner Delegasi KTT ke-43 ASEAN
Pengalihan arus lalin ini terjadi pagi dan sore hari. Waktu pagi yakni pukul 08.00 WIB sampai pukul 10.00 WIB. Sedangkan sore hari mulai pukul 16.00 WIB sampai 18.00 WIB.
Seorang pengendara motor bernama Widi (26) tak bisa berbuat banyak saat kendaraannya tersendat di ruas Jalan Mampang Prapatan Raya. Widi yang berkantor di kawasan Sudirman Central Business District (SCBD) harus mencari jalan alternatif yang juga sudah dipadati kendaraan imbas penutupan jalan HR Rasuna Said.
Ia memilih Jalan Kapten Tendean menuju ke Jalan Walter Mongonsidi, lanjut ke Jalan Gunawarman untuk bisa mencapai SCBD melalui pintu belakang.
Akibatnya, durasi perjalanan Widi yang rata-rata memakan waktu satu setengah jam dari tempat tinggalnya di Depok, Jawa Barat menuju kantor, kini menjadi dua kali lipat lantaran adanya penutupan sejumlah ruas jalan.
"Menurut saya, seharusnya petugas tutup yang dari Jalan Mampang, soalnya di Jalan Gatot Soebroto dan HR Rasuna Said kan ditutup," ujar Widi, Rabu (6/9/2023).
"Jadi dibelokkan ke jalan lain (untuk cari alternatif lain). Jadi enggak kejebak di situ (jalur protokol)," imbuhnya dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Keluhan Pengguna Jalan yang terjebak Macet Imbas Rekayasa Lalu Lintas Pengamanan KTT ASEAN
Sumber : Kompas TV/Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.