4. Gunakan Injector Cleaner
Injector cleaner dapat dipakai untuk membersihkan dan mencegah lubang pin injector dari residu sisa pembakaran, sehingga sistem bahan bakar selalu bersih. Performa mobil meningkat karena proses pembakaran menjadi lebih sempurna.
Serta mencegah mesin ngelitik, selalu hemat bensin, dan lulus uji emisi.
5. Pastikan Kondisi Sensor Oksigen dan Catalytic Converter
Sensor oksigen juga harus dalam kondisi bersih dan tidak rusak, mengingat tugasnya sangat krusial untuk menciptakan pembakaran yang sempurna. Perhatikan juga kondisi catalytic converter di knalpot mobil yang bertugas untuk mengubah emisi gas buang beracun menjadi udara bersih.
6. Cek Kondisi Busi dan Koil Kendaraan
Pastikan bahwa busi yang terdapat pada kendaraan tidak dalam keadaan aus. Busi yang aus akan menghasilkan kadar CO yang tinggi.
Biasanya busi diganti dalam periode waktu tertentu jika pengendara rajin melakukan servis kendaraan. Pengendara juga perlu mengganti busi baru agar lolos uji emisi.
Pastikan juga bahwa koil dalam keadaan baik. Hal ini pun dapat dilihat melalui api yang dihasilkan pada busi.
Campuran udara dan bensin akan terbakar sempurna dan tidak meninggalkan jejak residu yang dapat membuat mobil tidak lulus uji emisi.
Baca Juga: Catat! Ini 5 Titik Lokasi Razia Uji Emisi di Jakarta dan Besaran Dendanya
7. Jangan Modifikasi Mesin Kendaraan
Pengendara yang memodifikasi mesin kendaraan secara berlebihan harus berhati-hati. Selain membahayakan, memodifikasi mesin kendaraan juga berdampak pada sistem pembakaran mesin.
Ada baiknya agar kendaraan lolos uji emisi, maka pengendara harus mempertahankan kondisi mesin kendaraan dalam keadaan standar seperti buatan pabrik.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.