BOGOR, KOMPAS.TV - Rumah Sakit Sentosa, Bogor, Jawa Barat, mengaku mendapat sanksi sosial setelah adanya peristiwa atau kasus dua bayi laki-laki yang tertukar setahun lalu.
Juru Bicara RS Sentosa, Gregg Djako mengungkapkan, dampak dari kasus tersebut adalah kerugian yang dialami pihak rumah sakit karena jumlah pasien yang datang untuk berobat mengalami penurunan cukup drastis.
"Dampaknya sangat dirasakan. Pasien menurun jauh. Ini sanksi sosial yang diterima. Kita jadi sorotan negatif," kata Gregg.
Baca Juga: Kedua Orang Tua Bayi Tertukar Jalani Tes DNA Silang di Puslabfor Polri, Bagaimana Hasilnya?
Menurut Gregg, sanksi sosial tersebut merupakan konsekuensi yang harus diterima oleh rumah sakit karena kelalaian petugasnya.
Oleh karena itu, ia berharap kasus tersebut sebisa mungkin dapat diselesaikan dengan cara damai untuk semua pihak.
Menurutnya, rumah sakit ingin mengedepankan penyelesaian kasus tersebut secara kekeluargaan.
Karena pihaknya sudah terlalu banyak menerima konsekuensi atas kejadian tersebut.
"Dan kita juga harus akui ada 300 lebih karyawan yang bekerja di dalamnya. Semua orang menggantungkan (kerja di rumah sakit) hidupnya di sini bersama keluarganya," ujar Gregg.
Gregg yang juga sebagai staf legal RS Sentosa Bogor menyarankan kepada para pihak terkait agar bisa mempertimbangkan lagi rencananya untuk melaporkan kasus ini secara pidana ke polisi.
Baca Juga: Tes DNA Buktikan Bayi Tertukar, RS Sentosa Ambil Langkah Tegas ke Perawat dan Bidan
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.