JAKARTA, KOMPAS.TV - Warga DKI Jakarta dihadapkan pada kualitas udara yang buruk saat perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-78, Kamis (17/8/2023).
Kondisi polusi udara yang mencapai tingkat tidak sehat dapat memengaruhi perayaan upacara dan lomba-lomba di luar ruangan.
Sebagaimana rekomendasi dari IQAir seseorang diimbau untuk melindungi diri dari polusi termasuk penggunaan masker dan melakukan aktivitas di dalam ruangan.
Baca Juga: Kadin Khawatir Pengusaha Tolak Wacana WFH demi Kurangi Polusi Udara: Kita Baru Bangkit dari Pandemi
IQAir melaporkan bahwa per pukul 08.00 WIB, indeks kualitas udara di Ibu Kota mencapai angka 155, yang merupakan tingkat kualitas udara yang tidak sehat.
Konsentrasi polutan tertinggi dalam udara DKI Jakarta adalah PM 2.5 dengan konsentrasi ini mencapai 13 kali lipat dari nilai panduan kualitas udara tahunan yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO).
Dengan data ini, DKI Jakarta tercatat sebagai kota dengan kualitas udara dan polusi terburuk kedua di dunia pada saat itu.
Posisi pertama ditempati oleh Kuwait dengan indeks 158, sementara Riyadh, Arab Saudi, menduduki posisi ketiga dengan indeks 152.
Melakukan perlindungan diri dengan menggunakan masker dan menghindari aktivitas di luar ruangan, bisa membantu menjaga kesehatan saat menghadapi kondisi polusi udara yang tidak sehat.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.