SRAGEN, KOMPAS.TV - Kekeringan yang terjadi sejak 1,5 bulan terakhir membuat warga Dusun Glagah, Desa Dukuh, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah kesulitan mendapatkan air bersih. Sumur-sumur milik warga sudah tidak lagi mengeluarkan air. Persoalan ini diatasi oleh warga dengan membuat belik atau sumur kecil di aliran sungai yang sudah mengering.
Air dari belik diciduk untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari seperti mandi, mencuci dan minum ternak. Sementara untuk kebutuhan minum dan memasak warga menunggu bantuan air bersih dari sukarelawan dan BPBD. Jika bantuan air tak kunjung datang, dan stok air di rumah sudah habis warga terpaksa membeli air seharga Rp 4.000 setiap 10 liter air.
“Untuk kebutuhan sehari-hari, alhamdulillah sudah dapat droppingan air dari PMI, dan juga relawan. Kadang kalau cuci, ya ambil dari kali kaya begini. Bantuan biasanya untuk minum,” kata Siti, warga Dusun Glagah.
Setiap musim kemarau tiba, warga Dusun Glagah selalu kesulitan untuk mendapat air bersih. Sementara bantuan berupa dropping air bersih terkadang hingga lima hari, warga baru dapat bantuan berupa air bersih.
#kekeringan #kemarau #sragen
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.