BANYUMAS, KOMPAS.TV - Evakuasi dan operasi SAR delapan penambang emas yang terjebak di lubang galian tambang emas di Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah, resmi dihentikan pada Selasa (1/8/2023).
Operasi yang melibatkan ratusan personel SAR itu pun menyisakan banyak cerita yang mengharukan mengenai bagaimana mereka berjibaku mencoba mengevakuasi delapan penambang emas selama tujuh hari.
Baca Juga: Kisah Tukang Bangunan yang Jadi Korban Tambang Ilegal Banyumas: Belajar Otodidak karena Tuntutan
Beberapa hari yang lalu, di tengah kesibukan tim SAR memompa air yang menggenangi lubang sumur, ada seorang personel dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor yang nyaris pingsan.
Hal ini diceritakan oleh personel Basarnas Cilacap, Syaeful, yang mengatakan bahwa petugas tersebut tengah melakukan penyedotan air di salah satu lubang.
Penyedotan dilakukan menggunakan mesin pompa air berbahan bakar diesel. Tak disangka, asap dari mesin tersebut, yang memiliki kadar gas karbondioksida cukup tinggi pun tak sengaja terhirup.
“Itu kan tempatnya tertutup, asapnya masuk. Jadi, saat mencoba melihat lubang, terus kliyengan (pusing),” cerita Syaeful.
“Sudah dikonfirmasi pakai alat pendeteksi gas, memang kadar CO2-nya waktu itu mencapai 128, padahal normalnya 25,” timpal personel Basarnas lain bernama Nurul Fauzan.
Fauzan bilang, personel yang hampir pingsan itu memang memiliki riwayat penyakit asma. Petugas itu lalu dilarikan ke rumah sakit, tetapi langsung kembali mengevakuasi usai dinyatakan aman.
Baca Juga: Kisah Ajat Korban Tambang Banyumas: Baru 3 Pekan Bekerja Usai Alih Profesi dari Penjual Mi Ayam
Cerita lain datang dari seorang personel SAR yang mencoba turun ke lubang Dondong yang bersebelahan dengan lubang Bogor, tempat delapan penambang terjebak.
Personel itu nyaris terjebak air yang datang secara tiba-tiba. Untungnya, personel lain dengan segera mengevakuasinya ke atas lubang.
Kepala Basarnas Cilacap, Adah Sudarsa mengatakan bahwa air di lubang Dondong sempat surut. Timnya pun berencana memompa air dari lubang lain.
“Tapi baru mau coba masukkan pompa, air keluar begitu deras. Daripada membahayakan, kita keluar secepatnya karena airnya deras sekali,” ucap Adah, seperti dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Evakuasi Dihentikan, Ini Nasib 8 Penambang Emas di Banyumas: Dinyatakan Hilang dan Warga Salat Gaib
Setelah tujuh hari operasi penyelamatan tak lagi efisien, operasi SAR ini pun dihentikan dengan prosesi tabur bunga dan pemasangan nama-nama penambang yang dianggap gugur.
Status kedelapan penambang tersebut pun kini dinyatakan hilang dan lokasi pertambangan tersebut ditutup.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.