Seru! Siswa SLB di Malang Belajar Membuat Topeng Malangan

MALANG, KOMPAS.TV - Pegiat seni Kota Malang menggandeng siswa dari Sekolah Luar Biasa (SLB) untuk belajar membuat topeng Malangan. Dengan membuat topeng malangan, siswa disabilitas juga diajarkan untuk mandiri.

Puluhan anak penyandang disabilitas dari Sekolah luar Biasa di Malang raya ini belajar membuat topeng malangan, di Gedung DPRD Kota Malang. Bahan yang digunakan untuk membuat topeng ini bukan kayu seperti topeng aslinya, namun menggunakan cairan resin. Siswa dengan pendamping dari sekolah mencetak resin pada sebuah cetakan topeng.

Ketua panitia, Joko Rendi menyebut, kegiatan ini merupakan rangkaian dari program Kemenparekraf dalam menyambut festival mewarna topeng Malang Raya. Selain itu dalam jangkauan lebih luas, siswa diajak untuk menuangkan kreatifitas dan belajar mandiri. Pelatihan ini diikuti oleh 40 siswa-siswi SLB di Malang Raya, dengan pendampingan dari orang tua dan guru.

"Tujuan kita agar anak-anak istimewa ini bisa mandiri, kedua ada keseteraan antara difabel dan non difabel," Terang Joko Rendi.

Sementara itu, salah satu guru pendamping dari salah satu sekolah, Fathur Yusuf mengaku anak didiknya cukup antusias dengan pelatihan ini. Dengan pelatihan ini, siswa SLB ini bisa mendapatkan manfaat lebih besar dalam mengangkat kreativitas siswa.

"Kita kan diremehkan oleh orang lain, dengan ini anak-anak bisa membuat usahanya sendiri kewirausahaan dan anak-anak punya kreativitas yang mendalam," Kata Yusuf.

Tak berhenti disini, pembuatan topeng malangan ini nantinya juga akan dilanjutkan di sekolah masing-masing. Siswa yang telah mengikuti pelatihan bisa menularkan ilmu yang mereka dapat kepada siswa lain di sekolah.