PEKALONGAN, KOMPAS.TV - Ritual Penyeberangan Jembatan Tujuh Bintang atau Pai Tou ini merupakan sembahyang kepada Dewa Rasi Bintang Utara. Kegiatan ini masuk dalam rangkaian perayaan Sejit Kongco Ceng Gwan Cin Kun tahun 2574/2023.
Sebelumnya telah dilakukan pementasan gamelan pusaka berusia ratusan tahun bernama Gamelan Kyai Naga Mulya milik Kelenteng Tek Hay Kiong Tegal. Acara ini juga dihadiri warga keturunan Tionghoa dari berbagai kabupaten kota lain seperti dari Jakarta, Tangerang, Indramayu, Cirebon, Semarang, hingga Banyuwangi.
Warga keturunan Tionghoa, Leman Kristanto 60 tahun mengatakan ia sengaja datang dari Banyuwangi untuk mengikuti perayaan Sejit Kongco Ceng Gwan Cin Kun. Ia sengaja datang sendiri tidak berombongan demi bisa mengikuti ritual ini.
Ritual ini baru diadakan kembali setelah selama tiga tahun vakum akibat pandemi Covid-19. Sembahyang ini adalah upacara penghormatan untuk Dewa Rasi Bintang Utara. Warga keturunan Tionghoa berbondong-bondong untuk melintas ke jembatan tersebut. Tujuannya untuk memohon keselamatan dan keberkahan bagi para umat serta Kota Tegal pada khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.