BANDA ACEH, KOMPAS.TV - Menjadi pabrik rokok skala rumahan pertama di Aceh, PR Bako Gayo kini mulai memasarkan produknya hingga ke mancanegara. Merintis dari lima tahun yang lalu, kini para pekerja sudah mencapai 70 orang lebih. Rata-rata merupakan perempuan yang telah bercerai dengan suaminya, hingga masyarakat kurang mampu.
Berada dikawasan Bebesen Aceh Tengah, setiap harinya pabrik tembakau tersebut mampu memproduksi tembakau kering hingga ratusan kilogram perhari. Selain itu, PR Bako Gayo juga memproduksi empat jenis rokok yang sudah dipasarkan ke pulau Jawa hingga luar negeri.
Salah satu produk unggulannya adalah tembakau hijau. Tembakau yang tumbuh di dataran tinggi kawasan Aceh tengah tersebut memiliki cita rasa yang unik dan aroma persis seperti daun ganja. Meskipun bau seperti ganja, namun tembakau tersebut legal. Serta paling laris dipasaran.
Produk yang telah memiliki izin resmi dan pita cukai serta dibawah pendampingan Bea dan Cukai Aceh. Tembakau ganja yang telah menjadi rokok tersebut dibandrol mulai harga 12 ribu rupiah perbungkusnya.
Selain menggunakan tembakau hijau dari kebun sendiri, ia juga membeli tembakau dari petani lainnya dengan harga yang lebih tinggi. Hal tersebut dilakukan untuk mencukupi stok, hingga mencegah pengiriman tembakau hijau mentah keluar daerah sebelum di olah. Sehingga cita rasa tembakau ganja tetap terjaga dari tanah asalnya.
Merintis dari petani tembakau biasa, kini ia mampu membangun pabrik, hingga membuka lapangan kerja kepada masyarakat Aceh Tengah. Sayangnya, para pengusaha tembakau di Aceh terhalang modal. Karena pinjaman tidak bisa di ambil dari Bank Syariah Indonesia untuk usaha tembakau.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.