GUNUNGKIDUL, KOMPAS.TV - Warga Desa Candirejo, Semanu, Gunungkidul, Yogyakarta beraktivitas seperti biasa pasca meninggalnya seorang warga karena terpapar antraks. Pemerintah Kabupaten Gunungkidul memastikan, hanya ada satu korban meninggal terdiagnosis suspek antraks, yakni seorang pria berusia 37 tahun.
Dua korban lainnya yang juga mengonsumsi daging terpapar antraks, meninggal karena diagnosis lain. Sementara dari hasil pemeriksaan serologi terhadap 143 warga, 87 orang di antaranya positif tanpa gejala. Selanjutnya dinas kesehatan juga melakukan pemantauan dua kali masa inkubasi atau 90 hari terhadap warga tersebut.
“Untuk kasus antraks ini satu yang meninggal, dengan diagnosis konfirmasi laboratorium Rumah Sakit Dokter Sardjito, yang lain dengan diagnosis lain, bukan diagnosis antraks. Yang dua ini tidak dilakukan pemeriksaan untuk antraks, jadi hanya satu,” tutur Sidiq Hery, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Gunungkidul.
Sebanyak 87 warga yang dinyatakan positif hingga saat ini kondisinya terpantau sehat, dan dapat beraktivitas seperti biasa. Meski keluar masuk hewan dibatasi, namun untuk warga aktivitas masih tetap berjalan normal.
Namun demikian, kebersihan lingkungan dan kesehatan individu diharapkan terus ditingkatkan untuk mencegah penyebaran penyakit di lingkungan mereka.
#antraks #gunungkidul #dinkes
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.