KEDIRI, KOMPAS.TV - Peringatan Haul ke 31 Gus Miek, diperingati oleh jemaah Majelis Semaan Al Quran dan Dzikrul Ghofilin, Moloekatan Gus Miek, di kawasan Pondok Pesantren Al Falah Ploso, Kabupaten Kediri. Ribuan jemaah dari berbagai daerah di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat, hadir dalam peringatan Haul ini.
Gus Miek atau Hamim Tohari Djazuli, merupakan pendiri amalah dzikir jemaah Mujahadah Lailiyah Dzikrul Ghofilin yang kini dikenal dengan Moloekatan. Tokoh kharismatik yang lahir 17 Agustus 1940 itu merupakan putra pasangan Kyai Haji Ahmad Djazuli Usman dan Nyai Rodliyah, pengasuh pondok pesantren Al Falah.
Selain dikenal memiliki Karomah Wali, tokoh yang wafat pada 5 Juni 1993 itu juga dikenal sebagai ulama yang kontroversial di zamannya. Gus Miek memiliki gaya dakwah yang mengedepankan praktik, Gus Miek juga menyentuh semua kalangan termasuk tempat hiburan malam.
Pembina jemaah Moloekatan, Cholil Hasyim, menyebut sosok Gus Miek merupakan kyai yang karismatik dan penuh kasi. Selain pesan kebaikan, Gus Miek menekankan agar para jemaah tetap bahagia dalam kondisi apapun.
Maka dari itu di momen ini kelompok Moloekatan mengajak masyarakat meneladani pesan Gus Miek, koreksi diri dan mawas diri untuk menghindari perbuatan melanggar hukum dan intoleran.
Acara ini dilakukan sejak subuh hingga malam hari dengan serangkaian acara mulai khataman Al Quran, membaca Tahlil, hingga Sholawatan. Gus Miek dimakamkan di desa Ngadi, kecamatan Mojo, sekitar 5 kilometer dari kawasan Pondok Pesantren Al Falah.
#kediri #gusmiek #haulgusmiek #moloekatan #pondokalfalah #shalawat #beritakediri
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.