BANYUMAS, KOMPAS.TV - Psikolog UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak Pemkab Banyumas Rahmawati Wulansari mengungkapkan fakta baru soal kasus inses ayah anak dan pembunuhan tujuh bayi di Banyumas, Jawa Tengah.
Rahmawati mengatakan bahwa anak perempuan berinisial E (25) terpaksa melayani nafsu bejat ayahnya, R (57), karena diancam menggunakan golok.
"Memang benar ada ancaman ketika (ayahnya) mengajak dan ditolak. Dia bilangnya 'dipapag ngangge bendo' (dihalangi dengan golok)” kata Rahmawati saat pers rilis di Mapolresta Banyumas, Selasa (27/6/2023).
Baca Juga: Sadis! R Bunuh 7 Bayi Hasil Inses agar Cepat Kaya, Terbuai Bisikan Guru Spiritual
“Sehingga mau tidak mau melakukan dengan ayah kandung.”
Saat pertama kali melakukan persetubuhan dengan ayahnya, E masih di bawah umur. Rahmawati bilang, kondisi psikologi E sempat terganggu.
E pun tak punya pilihan lain. Ibu kandungnya juga sama, tak bisa berbuat banyak lantaran sama-sama mendapatkan ancaman.
Hubungan inses tersebut pun membuat E melahirkan anak pertamanya pada tahun 2013. Peristiwa itu tersebut berlanjut hingga E melahirkan anak ketujuh pada 2021 lalu.
Selama itu, E tetap hidup dengan ayahnya di sebuah gubuk. Rahmawati bilang, E sebetulnya memiliki kesempatan untuk melakukan banyak hal.
“Mungkin di awal saya prediksi pasti trauma, tapi lama kelamaan tidak ada pilihan untuk terus melakukan sampai tujuh kali,” jelas dia, dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Update Pembunuhan 7 Bayi Hasil Inses di Banyumas, Polisi Dalami Dibekap atau Dikubur Hidup-hidup
Sebagai informasi, kasus ini terungkap usai seorang warga menemukan kerangka bayi di sebuah kebun di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Banyumas, Jawa Tengah, 15 Juni 2023.
Polisi pun melakukan penggalian dan menemukan empat kerangka bayi. Setelah R ditangkap, diketahui bahwa bayi yang dibunuh mencapai tujuh bayi.
Bayi-bayi itu dibunuh sesaat dilahirkan dan dikuburkan di kebun tersebut. Adapun, alasan R melakukan perbuatan keji tersebut adalah untuk ritual pesugihan agar cepat kaya.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.