JAKARTA, KOMPAS.TV - Suara tangisan dan keluh kesakitan Muhammad Fajri (26) pria pengidap obesitas terdengar oleh tetangganya, Acim, di Pedurenan, Karang Tengah, Ciledug, Kota Tangerang.
Suara itu terkadang didengarnya antara pukul 02.00 hingga pukul 03.00 dini hari. Awalnya Acim sempat kaget mendengar suara tangisan di tengah malam.
Namun, akhirnya ia tahu bahwa itu adalah suara Fajri. Suara tangisan Fajri disertai dengan keluh kesakitan.
"Saya kan di sini (rumah) kalau malam tuh jam 2-3 dini hari, kadang Fajri suka nangis katanya sakit," kata Acim saat berbincang dengan TribunJakarta.com, Kamis (15/6/2023).
Suara tangisan Fajri menyebabkan dirinya iba dan khawatir pada keadaan tetangganya tersebut. Keesokan Acim pun menanyakan apa yang terjadi pada Fajri.
Baca Juga: 14 Dokter di RSCM Tangani Fajri, Pasien Obesitas Berbobot 300 Kg
Kepada Acim, Fajri mengaku bahwa dirinya merasa sakit pada kaki dan tangan, terutama di malam hari.
"Sebelumnya kan dia ga pernah mau dibawa berobat, padahal warga sudah pada nyaranin tapi dia selalu gak mau. Nah karena ia sakit itu akhirnya mau tuh berobat," papar Acim.
Meski demikian, Acim mengaku tidak terlalu sering berkomunikasi dengan Fajri, terlebih saat Fajri masih bisa beraktivitas.
"Dia tinggal di sini sekitar empat tahun lalu. Sekarang cuma tinggal sama ibunya aja, bapaknya dia meninggal dua tahun lalu. Terus abangnya tinggalnya misah gak di sini," papar Acim.
Dulu, Fajri bekerja sebagai biro jasa pengurusan surat-surat kendaraan. Fajri kerap bepergian menggunakan sepeda motor.
"Badannya sebelum jatuh memang udah gede tapi enggak segede sekarang," kata Acim.
Namun, sekitar delapan bulan belakangan, kondisi kesehatan Fajri memburuk. Berat badannya meningkat drastis hingga dikabarkan mencapai 300 kilogram, dan mengakibatkan ia hanya bisa berdiam di rumah.
Meski berdiam di rumah, menurut Acim, Fajri masih bekerja jual beli secara daring atau online. Tapi Acim mengaku tidak mengetahui barang jualan Fajri.
Tetangga Fajri lainnya, Herman (58) membeberkan alasan Fajri enggan diajak berobat. Menurutnya, Fajri pernah blak-blakan kepadanya tentang keengganannya.
Herman mengaku dirinya sudah berulangkali membujuk Fajri untuk mau berobat atas obesitas ekstrem yang dialaminya.
Ajakan berobat itu pertama kali dilakukan sesaat setelah Fajri mengalami kecelakaan yang membuat kaki kanannya terluka.
Saat itu, Fajri hanya meminta tolong untuk dibelikan minyak gosok saja kepada Herman.
Sumber : tribunnews.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.