JAKARTA, KOMPAS.TV – Indonesia Police Watch (IPW) mendapatkan informasi bahwa si kembar Rihana dan Rihani, terduga pelaku penipuan bermodus preorder iPhone, berada di Bali.
Hal itu disampaikan oleh Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso kepada wartawan, Senin (12/6/2023).
"Saat ini, keduanya menghilang dan informasi pelacakan terakhir, keberadaan Si Kembar di Pulau Dewata, Bali," ucap Sugeng, dikutip Kompas.com.
Sugeng berpendapat, seharusnya polisi bisa dengan cepat menangkap keduanya dan membawa ke Markas Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya.
Baca Juga: Rihana-Rihani Tersangka Penipuan PO Iphone dan Penggelapan Mobil Rental Diburu Polisi!
Menurutnya, jika polisi cepat mengamankan kedua pelaku, kepercayaan masyarakat terhadap Polri akan terus meningkat.
"Dengan tertangkapnya pelaku, kepercayaan para korban, keluarga dan juga masyarakat terhadap Polri terus meningkat," kata Sugeng.
Rihana dan Rihani disebut sudah kabur dari kontrakan mewahnya yang berada di Greenwood Town House 2, Tangerang Selatan, Banten. Keduanya pergi tanpa diketahui oleh siapa pun, termasuk tetangganya.
Menurut seorang petugas keamanan yang enggan disebut namanya, kedua perempuan itu tinggal di apartemen tersebut sejak tahun 2020.
"Pindahnya juga enggak ada yang tahu. Tiba-tiba mereka sekeluarga pergi naik taksi online," ujar petugas itu, dilansir TribunJakarta.com, Jumat (9/6/2023).
"Bilangnya mah mau kondangan, tapi enggak balik-balik lagi sampai sekarang. Barangnya ditinggal semua itu di dalam rumah," ujar dia menambahkan.
Rihana dan Rihani diduga pindah ke sebuah apartemen setelah meninggalkan tempat tersebut.
Baca Juga: Ditetapkan Tersangka, Polda Metro Buat Tim Khusus Buru si Kembar Rihana dan Rihani
Adapun menurut Sugeng, sebagian korban dugaan penipuan si kembar telah meminta bantuan advokasi kepada IPW dengan mendatangi Sekretariat IPW di Jalan Daksinapati Raya, Rawamangun, Jakarta Timur pada Jumat (9/6/2023) malam.
Para korban, lanjut dia, sudah melapor ke kepolisian, baik ke Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Selatan, maupun Polres Tangerang Selatan (Tangsel).
"Mereka juga telah melaporkan kasus penipuan ini setahun lalu dan baru sekarang ditangani pihak Kepolisian setelah viral di media sosial (medsos),” ungkap Sugeng.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.