BANJARBARU, KOMPAS.TV - Lahan gambut dan sulitnya akses untuk menjangkau titik api menjadi faktor meluasnya kebakaran hutan dan lahan atau karhutla di Banjarbaru.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Banjarbaru, Zaini, mengatakan hingga 5 juni lalu terdapat 25 kejadian karhutla terjadi di Banjarbaru sejak 3 bulan terakhir dengan total luasan sekitar 34 hektare.
Baca Juga: Senjata Api Hingga Antitank Ditemukan dalam Paket, Ini Penjelasan GM Bandara Syamsudin Noor
BPBD Kota Banjarbaru saat ini telah menetapkan status siaga karhutla dan telah berkoordinasi dengan relawan serta BPBD Provinsi Kalsel terkait bantuan helikopter water boombing untuk melakukan pembahasan.
Titik fokus penanganan karhutla yakni di ring 1 atau di sekitar Bandara Syamsudin Noor.
"Kita di Banjarbaru kesiapsiagaan dan pencegahan harus kita laksanakan," tegasnya.
Dugaan penyebab karhutla di Banjarbaru yakni karena cuaca panas dan karena ulah tangan manusia yang sengaja membakar lahan.
Baca Juga: Rekonstruksi Pembunuhan Warga yang Protes Jalan Tambang Batubara di Kabupaten Banjar
Menanggapi hal ini Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin, mengimbau masyarakat agar saat melakukan pembersihan lahan tidak dengan cara dibakar.
"Kami mengimbau pada masyarakat terus siaga, kita juga meminta pada masyarakat yang melakukan pembersian area kebun maupun pertanian jangan menggunakan cara pembakaran," tegas Aditya Mufti Ariffin.
Hingga saat ini bpbd kota banjarbaru terus memberikan edukasi kepada masyarakat dengan memasang spanduk imbauan dan sosialisasi langsung untuk melakukan pencegahan kebakaran lahan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.