SEMARANG, KOMPAS.TV - Banyak program bantuan permodalan yang ditujukan kepada para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) agar bisa bangkit dari pandemi. Sebuah bank BUMN bersama platform marketplace komoditas pangan di Indonesia, serta sebuah startup di bidang sembako di Semarang, berkolaborasi menyalurkan bantuan modal sebanyak Rp 250 miliar bagi 25 ribu pelaku UMKM sembako.
Dari target 25 ribu UMKM yang mendapat bantuan modal, Yasmi, salah satunya adalah pedagang sembako di Kelurahan Melati Baru, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang. Ia mengaku sangat terbantu dengan adanya bantuan permodalan dari kolaborasi tiga stakeholder tersebut. Sebab, biasanya dia hanya mampu kulak sembako Rp 1.000.000 kini dengan adanya bantuan modal bagi pelaku UMKM sembako ini dia bisa kulak hingga Rp 10.000.000. Kini omzet dan keuntungannya pun bisa bertambah dengan bunga pinjaman yang sedikit.
"Dengan adanya program ini terbantu, omzetnya jadi naik," kata Yasmi.
Ditargetkan bantuan modal sebanyak Rp 250 miliar akan disalurkan bagi 25 ribu UMKM di tahun ini. Sementara saat ini sudah ada Rp 10.000 pelaku UMKM sembako yang tersebar di Kota Semarang dan Kabupaten Semarang. Di tahun 2027 ditargetkan sebanyak 1 juta pelaku UMKM sembako akan mendapat bantuan modal.
"Saat ini kita sudah ada 10.000 mitra yang sudah bergabung di Tokobako, tapi kita diakhir tahun 2023 kita mencapai 25.000 mitra dan lima tahun 2023 sampai 2027 kita menargetkan 1 juta mitra," jelas Elisabeth, Direktur Tokobako.
Diharapkan dengan adanya bantuan permodalan ini bisa menjadi solusi dan penguatan di sektor ekonomi mikro, agar ekonomi para pelaku UMKM bisa lebih berkembang.
#umkm #semarang #sembako
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.