SORONG, KOMPAS.TV - Demo hasil putusan pleno anggota Majelis Rakyat Papua Provinsi Papua Barat Daya diwarnai aksi adu mulut antara pemerintah, tim seleksi dan masyarakat. Rabu (07/06/2023). Pendemo minta Gubernur Papua Barat Daya batalkan putusan tersebut.
Aksi adu mulut dan dorong mendorong pun terjadi di area Kantor Gubernur Papua Barat Daya, bahkan masa turut membakar ban hingga menyebabkan asap tebal di Halaman Kantor Gubernur. Aksi ini merupakan bentuk kekecewaan dari masyarakat suku Maya dari Kabupaten Raja Ampat, karena tidak terpilih dalam anggota Majelis Rakyat Papua Provinsi Papua Barat Daya.
Para pendemo minta Gubernur Papua Barat Daya segera membatalkan hasil pleno penetapan anggota MRP Provinsi Papua Barat Daya, karena dinilai ada ketidak adilan dalam proses seleksi anggota Majelis Rakyat Papua Provinsi Papua Barat Daya.
Polisi kemudian melakukan pengamanan di kawasan Kantor Gubernur, karena masa mengancam duduki Kantor Gubernur hingga keputusan pleno tersebut diperbaiki.
Setelah melakukan aksi demo dan menduduki Kantor Gubernur, tim seleksi kemudian menemui pendemo dan berjanji akan memasukan nama salah satu perwakilan suku maya sebagai anggota Majelis Rakyat Papua Provinsi Papua Barat Daya. Pendemo kemudian membubarkan diri dengan tertib.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.