PEKALONGAN, KOMPAS.TV - Memasuki musim kemarau yang berlangsung beberapa minggu lalu, kondisi areal pertanian di wilayah Pantura Brebes mulai mengering pada Senin siang. Beberapa jenis tanaman petani seperti bawang terancam mati akibat tidak terairi irigasi.
Untuk mempertahankan tanamannya agar tetap hidup hingga panen, petani menggunakan mesin pompa untuk menyedot air. Mereka memanfaatkan air limbah buangan untuk mengairi tanaman mereka.
Meski air buangan tersebut kotor berbusa dan berbau, petani tetap menggunakannya untuk irigasi. Hal ini karena di daerah tersebut semua sumber air telah mengering. Mereka berani mengeluarkan biaya tambahan untuk mendapatkan air limbah.
Selama masa tanam selama 2 bulan, petani harus memompa air limbah dua hari sekali. Menurut petani, sekali pompa diperlukan bahan bakar sebanyak 5 sampai 7 liter sekali siram. Penggunaan bahan bakar bisa meningkat tergantung luasan lahan.
Saat ini, petani di wilayah tersebut hanya mengandalkan air dari limbah rumah tangga. Meski kotor, air limbah ini diandalkan karena ketersediaannya selalu terjamin. Selama ada aktivitas warga kota, air limbah akan terus ada di saluran tersebut.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.