JAKARTA, KOMPAS.TV - Warga Tanah Merah yang menjadi korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang meminta Menteri BUMN Erick Thohir untuk segera menyelesaikan masalah kompensasi.
Menurut Ketua Tim Pembela Warga Tanah Merah, Faisal Hafield, karena belum mendapatkan kompensasi yang layak, warga jadi tidak bisa menyaksikan pertandingan FIFA Matchday antara Indonesia vs Argentina.
Hal itu dikarenakan warga korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang tak lagi punya televisi untuk menonton pertandingan bersejarah tersebut.
"Mereka tidak punya televisi lagi untuk menonton karena terbakar saat peristiwa kebakaran dan ledakan yang berasal dari Depo PT Pertamina Patra Niaga," kata Faisal di Jalan Tanah Merah Bawah, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara.
Maka dari itu, Faisal berharap kepada Erick Thohir yang juga Ketua Umum PSSI itu untuk juga memberikan perhatian kepada warga Tanah Merah.
"Pak Erick, Argentina yang jauh di sana bisa hadir dengan segala upaya yang luar biasa. Kami hormat dan respect," ucap Faisal.
"Tapi kami mohon, sekiranya yang terdekat di Ibu Kota ini agar bisa diselesaikan secepatnya agar bisa sama-sama bahagia dengan jutaan rakyat Indonesia menyaksikan sepak bola," imbuhnya.
Baca Juga: Tegas soal Calo Tiket Indonesia Vs Argentina, Erick Thohir: Kita Akan Lakukan ‘Screening’ Serius
"Tanggal 19 Juni, Bapak. Kami mohon, dengan segala hormat agar sesegera mungkin mendapatkan perhatian khusus dari Bapak," ujar Faisal.
Warga Kampung Tanah Merah setidaknya mempunyai beberapa tuntutan kepada pemerintah untuk segera menuntaskan permasalahan kebakaran Depo Pertamina Plumpang.
Mereka meminta Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto untuk mengusut tuntas serta transparan atas dugaan kelalaian dalam menyelidiki penyebab kebakaran Depo Pertamina Plumpang.
Lalu yang kedua, mereka juga memohon kepada Presiden Joko Widodo dan Menteri BUMN Erick Thohir agar mendesak PT Pertamina (Persero) serta PT Pertamina Patra Niaga Plumpang untuk bertanggung jawab atas semua hal yang terjadi.
Dan yang ketiga, mereka meminta Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati untuk bertemu dan berdialog langsung dengan korban.
Jika hingga 7 Juli 2023 tidak diselesaikan, Tim Advokasi Pembela Warga Tanah Merah bakal menyiapkan langkah hukum, baik litigasi maupun non litigasi.
Baca Juga: Erick Thohir dan Pemkot Surabaya Sepakat Sumbangkan 10 Persen Penjualan Tiket Timnas vs Palestina
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.