SEMARANG, KOMPAS.TV - Lembaga Sensor Film (LSF) terus mengkampanyekan bahwa pelayanan LSF RI kini sudah 100 persen secara online. Menyikapi masih banyak para sineas yang belum mengetahui hal tersebut, kampanye tidak hanya dilakukan lewat media sosial, namun juga dilakukan dengan mendatangi langsung sejumlah daerah di Indonesia.
Pihaknya juga sudah mengkaji penggunaan artifficial intelligence (AI) jika diperlukan. Sebab, bukan tidak mungkin ke depan LSF diberi perintah melakukan sensor terhadap seluruh film pada jaringan informatika.
Jika seluruh film atau tontonan yang masuk melalui jaringan informatika dan tidak sesuai dengan budaya Indonesia harus disensor, maka diperlukan ai tersebut. Sebab, jika menggunakan sumber daya manusia yang ada tidak akan mungkin.
"Lembaga Sensor Film itu sekarang sudah 100 persen bisa dilakukan secara online. Banyak temen-temen sineas, PH, TV itu yang barang kali belum terinformasi dengan baik," ujar Rommy Fibri Hardiyanto, Ketua LSF RI.
"LSF punya program selain melakukan kampanye informasinya itu lewat medsos terus iklan dan lain-lain, kami menyambangi datang ke kota masing-masing," tambahnya.
Pihak lembaga sensor film sementara ini masih mengedepankan kampanye sensor secara mandiri kepada masyarakat, agar bisa memilah sendiri klasifikasi tontonan sesuai dengan usianya. Hal ini sebagai penangkal serangan dari dunia digital yang sulit dibendung.
#lsf #semarang #film
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.