BEKASI, KOMPAS.TV- Beredar sebuah video yang memperlihatkan running text di depan gedung Embarkasi Haji Jakarta-Bekasi, bertuliskan "Plt Wali Kota Bekasi Bobrok" bikin heboh dan jadi viral.
Mengutip dari Kompas.com, Jumat (26/5/2023), berikut fakta-fakta terkait peristiwa tersebut:
Dari video yang beredar, terlihat kalimat tersebut ditulis menggunakan huruf kapital seluruhnya serta berwarna merah. Di akhir kalimat ada 3 tanda seru. Sehingga tulisannya menjadi:
"PLT WALI KOTA BEKASI BOBROK!!!"
Adapun running text yang berada di gedung instansi atau perkantoran biasanya digunakan untuk memberi pengumuman atau imbauan kepada para pegawai.
Baca Juga: Hore! KAI Modifikasi Kursi KA Ekonomi, Bisa Disandarkan dan Diputar seperti Kelas Eksekutif
Running text tersebut tiba-tiba muncul di hari Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto datang untuk melepas rombongan jemaah haji asal Kota Bekasi, Kamis (25/5) sekitar pukul 16.35 WIB.
Sebelum Tri datang, running text masih bertuliskan ucapan selamat jalan kepada para calon jemaah haji. Tulisan baru berganti saat Tri bersiap meninggalkan lokasi sekitar pukul 17.00 WIB.
Pihak Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi mengaku tidak tahu mengapa running text tersebut bisa muncul. Mereka juga meminta maaf atas kejadian tersebut.
Baca Juga: Pengumuman! Mulai 12 Juli Warga Bisa Jajal LRT Jabodebek, Tarifnya Cuma Rp0 - Rp1
"Kami atas nama UPT Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi menyampaikan permohonan maaf dengan insiden yang baru terjadi. Itu di luar dari dugaan kami, di luar kehendak kami semua," kata
Pranata Humas Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Fitsa Baharuddin kepada media, Kamis (25/5).
Fitsa menjelaskan, running text di gedung asrama haji tidak ada operator khusus yang mengendalikannya. Namun beberapa waktu sebelumnya, running text itu diperbaiki oleh pihak ketiga rekanan asrama haji. Tapi setelahnya tidak ada pihak internal asrama haji yang mengoperasikannya.
Baca Juga: Segera Beroperasi Agustus, Tarif LRT Jabodebek Disubsidi dan Penumpang Cukup Bayar Rp15.000
"Saya belum bisa memastikan dari pihak luar, karena ini belum ada upaya kami mencari tahu penyebabnya apa. Kami juga tidak bisa menuduh si A, si B, atau si C," ujarnya.
"Kalau operator sejak di perawatan berkala kemarin itu tidak ada operator yang mengendalikan di internal kami," tambahnya.
Saat ini running text tersebut sudah dinonaktifkan. Pihaknya pun akan melaporkan kejadian tersebut kepada polisi.
"Kepala UPT berpesan tidak boleh ada satu orang pun yang menyentuh running text tersebut, supaya nanti kami minta ke kepolisian," ucapnya.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.