YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Bupati Gunungkidul Sunaryanta menanggapi kasus meninggalnya seorang warga Padukuhan Wuni, Kalurahan Nglindur, Girisubo, Gunungkidul akibat tertembak senjata api.
Menurut Sunaryanta, peristiwa tertembaknya Aldi Aprianto (19) tersebut merupakan suatu ketidaksengajaan.
"Insiden tadi malam yang terjadi di dusun ini senantiasa memberikan pengalaman baru untuk berhati-hati," kata Sunaryanta di rumah duka Padukuhan Wuni RT 23 RW 7, Senin (15/5/2023), dikutip Kompas.com.
"Sekali lagi peristiwa itu tidak sengaja, hanya insiden," kata dia.
Baca Juga: Cerita Warga yang Tolong Aldi Sebelum Tewas Diduga Tertembak Senapan Polisi di Gunungkidul
Ia secara pribadi maupun atas nama Pemerintah kabupaten Gunungkidul menyampaikan ucapan belasungkawa.
"Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul turut berbelasungkawa," kata dia.
Sementara dari pantauan Kompas.com di rumah duka, Aldi sudah dimakamkan sekira pukul 11.00 WIB.
Ratusan pelayat mengiringi sampai ke pemakaman umum padukuhan setempat.
Seorang warga memberikan kesaksian terkait penembakan saat pertunjukan panggung hiburan bersih Telaga Tekik, di Padukuhan Wuni, Kalurahan Nglindur, Girisubo, Gunungkidul, pada Minggu (14/5/2023) malam tersebut.
Menurut Derry Saputra (29), polisi yang diduga menembak Aldi sempat mendatangi korban dan memintanya untuk bangun.
"(Oknum polisi yang diduga menembak) sempat muni (bilang) ayo bangun tangi," kata dia, Senin (15/5/2023).
Saat itu, sejumlah warga mengira korban hanya kaget dan sempat dibiarkan selama beberapa menit. Namun karena kondisi lemas, akhirnya korban ditolong oleh warga.
"(Terdengar suara) ayo bangun, otomatis teman-teman berpikir berarti enggak apa-apa kurang lebih 10 menit saya angkat lalu bawa ke Puskesmas Rongkop," kata Derry.
Saat dirinya menyetir mobil untuk membawa korban ke Puskesmas Rongkop, Aldi sempat mengerang kesakitan.
"Korban masih sempat mengerang 'argghh'," kata Derry.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.