JAKARTA, KOMPAS.TV - Kasus pembunuhan disertai mutilasi di Semarang, Jawa Tengah, kini menjadi sorotan publik.
Pasalnya, pelaku pembunuhan dan mutilasi tersebut, Muhammad Husen, disebut memesan pekerja seks komersial (PSK) usai melakukan aksi kejinya.
Tak hanya memesan PSK via aplikasi online, Husen juga mabuk-mabukan.
Uang untuk bersenang-senang itu pun merupakan uang milik korban yang diambil oleh Husen.
Terkait hal itu, kriminolog dari Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala mengatakan, fakta itu tidak menunjukkan pelaku sebagai orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Baca Juga: Husen Baru Kerja Sebulan di Depot Air Isi Ulang, Ngaku Sering Dipukuli Bos Tiap Ada Kesalahan Kecil
Menurut Adrianus, Husen merupakan orang yang normal. Adrianus bahkan menyebut Husen sebagai orang yang cerdas lantaran masih bisa berpikir menghilangkan jejak dari aksi kejinya dengan cara memutilasi korban.
“Orang normal saja, orang cerdas saja, dan ini memang cocok dengan profil dari semua pelaku mutilasi di Indonesia, memperlihatkan konteks kepribadian yang cerdas,” kata Adrianus di Kompas Petang, Kamis (11/5/2023).
“Jadi, kalau kita anggap orang yang mutilasi itu bodoh, gila, psikopat, ternyata tidak. Mereka adalah orang normal, yang karena normalnya justru memilih mutilasi untuk menghilangkan jejak agar tidak diketahui bahwa dia pembunuhnya. Dia jauh dari ODGJ,” sambung dia.
Baca Juga: Usai Mutilasi dan Cor Bos Air Isi Ulang, Husen Ambil Rp7 Juta Dipakai Buat Mabuk hingga Sewa PSK
Terkait pengakuan Husen yang mengaku puas lantaran bisa menghabisi nyawa korban, Adrianus melihat dari motif Husen melakukan pembunuhan tersebut, yakni sakit hati.
“Nah si pelaku ini tipe agresif ini. Dia membalaskan sakit hatinya dengan cara melakukan pembalasan. Maka tipe orang yang agresif adalah orang yang begitu membalas, dia puas,” jelas Adrianus.
Namun demikian, Adrianus yakin, jauh di lubuk hati pelaku, ada perasaan menyesal yang terpendam.
Dengan penilaian bahwa pelaku bukan ODGJ, maka Adrianus optimis Husen dapat diproses secara hukum untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
“Bisa (diadili). Kalau dilihat dari cara bicaranya, dia amat sadar,” pungkas Adrianus.
Baca Juga: Cara Husen Habisi Bos Air Isi Ulang: Dihantam Linggis saat Tidur, Lalu Dimutilasi Pakai Pisau Dapur
Diberitakan sebelumnya, kasus pembunuhan disertai mutilasi ini terkuak usai seorang saksi, Yuliati, mencium bau busuk dari samping toko di Semarang, Jawa Tengah, Senin (8/5/2023) siang.
Setelah dilihat, Yuliati mendapati kaki manusia di bagian atas. Adapun bagian badannya sudah tertimbun tanah dan adukan pasir semen.
Rupanya, korban tersebut adalah bos depot air bernama Irwan Hutagalung. Kejadian itu lantas dilaporkan ke Polsek Tembalang hingga kasus ini bisa terkuak.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.