PEKALONGAN, KOMPAS.TV - Tim KNKT memeriksa secara detail bangkai bus yang terjun ke sungai di obyek wisata Guci, Kabupaten Tegal pada Selasa sore. Pemeriksaan difokuskan pada sistem hand brake atau rem tangan dan lokasi kejadian. Investigasi KNKT dilakukan bersama tim ahli ATPM Hino, Sat Reskrim dan Satlantas Polres Tegal.
Senior Investigator KNKT, Ahmad Wildan mengatakan pemeriksaan dilakukan pada sistem hand brake untuk mengetahui apakah rem tangan berfungsi atau tidak. Dari hasil temuan tim diketahui handbrake dalam posisi mengunci atau berfungsi dengan baik. Namun pihaknya akan mengukur kemampuan handbrake menahan beban yang akan dilakukan di laboratorium Hino. Terkait informasi viral di medsos yang menyebut ada anak kecil bermain handbrake, Wildan mengatakan kemungkinan tersebut sangat tipis karena berdasarkan temuan tim di lapangan, tuas rem tangan dalam kondisi ditarik pengemudi bus.
Pada saat diangkat roda juga terkunci dan bus meluncur melambat atau tertahan handbrake. Pemeriksaan di lokasi kejadian menunjukkan posisi bus saat parkir berada di turunan dengan grade kemiringan 23-28 persen padahal kemampuan handbrake menahan beban kendaraan hanya dengan grade kemiringan 18 persen dan berat yang diperbolehkan. Selain itu kondisi tanah di lokasi merupakan tanah gembur sehingga ganjal roda mudah ambles.
KNKT masih memerlukan waktu untuk menyimpulkan hasil investigasi karena memerlukan pengujian di laboratorium. Hingga Senin sore polisi belum menetapkan tersangka dan baru memeriksa sejumlah saksi termasuk pengemudi bus dan kenek bus.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.