JAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Menteri Agama Republik Indonesia Zainut Tauhid Sa'adi, meminta aparat kepolisian meningkatkan keamanan di tempat-tempat ibadah, kantor, dan tempat aktivitas para pemimpin agama. Hal ini merespons insiden penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat pada Selasa (2/5/2023).
"Meminta aparat kepolisian untuk lebih meningkatkan keamanan di tempat-tempat ibadah, dan kantor, serta tempat beraktivitas para pemimpin agama," kata Zainut dikutip dari Kompas.com, Jumat (5/5).
Zainut juga memberi pesan kepada masyarakat agar belajar agama ke otoritas dengan keilmuan agama yang tinggi.
Menurutnya, peristiwa penembakan di Kantor MUI adalah hasil dari pemahaman yang salah.
Baca Juga: Dalami Motif Penembakan Kantor MUI, Polisi Periksa 19 Orang hingga ke Lampung
Pelaku, Mustopa (60), menyatakan diri sebagai nabi, yang jelas bertentangan dengan ajaran agama.
"Ini membuktikan bahwa pemahaman agama yang salah bisa menimbulkan bahaya terhadap keselamatan jiwa orang lain,” kata dia.
Permasalahan saat ini banyak orang belajar agama tetapi menggunakan penafsiran sendiri dalam mengambil kesimpulan hukum, yang kadang bertentangan dengan kaidah-kaidah agama.
Zainut mengatakan bahwa semua ajaran agama mengajarkan kasih sayang, persaudaraan, dan perdamaian, bukan permusuhan, ancaman, dan kekerasan.
Baca Juga: Jenazah Pelaku Penyerangan Kantor MUI Masih di RS Bhayangkara dan Bisa Diambil Pihak Keluarga
Penembakan terjadi di Kantor MUI Pusat di Jalan Proklamasi Nomor 51, Menteng, Jakarta Pusat.
Mustopa menembak menggunakan airsoft gun, menyebabkan satu korban tertembak di punggung dan korban lainnya luka akibat serpihan kaca yang pecah.
Korban dibawa ke RS Agung Manggarai untuk perawatan.
Sementara Mustopa pingsan dan dibawa ke Puskesmas Menteng setelah ditangkap Polsek Menteng.
Saat diperiksa oleh dokter, Mustopa dinyatakan meninggal dunia. Penyebab pasti kematian pelaku penembakan di Kantor Pusat MUI belum diketahui.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.