SEMARANG, KOMPAS.TV – Saat ini, Bawaslu Kota Semarang, Jawa Tengah, dalam tahapan pengawasan dan pemantauan salinan Data Pemilih Sementara (DPS) yang diumumkan di 177 kelurahan yang ada di Kota Semarang.
Setelah itu, tahap selanjutnya adalah menerima saran dan kritikan masyarakat hingga nanti tanggal 2 Mei 2023.
Selama melakukan pencermatan salinan data pemilih sementara, tantangan yang dihadapi Bawaslu Kota Semarang lebih berat di tahun ini jika dibandingkan dengan tahun 2019 lalu, dikarenakan adanya minimalis data.
Jika di tahun 2019 elemen data yang diperoleh Bawaslu dari KPU lengkap, tapi tahun ini tidak. Seperti tidak adanya data Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Nomor Kartu Keluarga (KK) karena adanya aturan baru terkait perlindungan data pribadi.
Untuk itu, peran masyarakat sangat penting untuk membantu Bawaslu mengawasi pelaksanaan tahapan Pemilu. Namun sayang, partisipasi masyarakat dinilai masih jauh dari harapan.
“Semakin banyak masyarakat kita yang ikut mengawasi dan mencermati salinan DPS, maka data pemilih nanti akan jauh lebih bersih,” kata Nining Susanti, Koordinator Divisi Pencegahan Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu Kota Semarang.
Sementara itu, hasil pleno DPS di tingkat Kota Semarang, dari 16 kecamatan terdapat 177 kelurahan dan 4.646 jumlah tempat pemungutan suara (TPS). Dengan total pemilih 1.244.966 jiwa, yang terdiri dari pemilih perempuan sebanyak 639.766 jiwa dan laki-laki sebanyak 605.200 jiwa.
#pemilu2024 #bawaslu #kpu
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.