BMKG Imbau Warga Bali Waspada Dampak Siklon Tropis Ilsa, Awas Hujan Angin dan Petir

BALI, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar, Bali, mengimbau masyarakat setempat untuk waspada terhadap dampak Siklon Tropis Ilsa, Rabu (12/4/2023).

Siklon ini terpantau di Samudra Hindia atau sekitar 580 km sebelah selatan-barat daya Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT), diprediksi akan bergerak ke arah barat daya dengan kecepatan gerak 9 knot atau 17 kilometer per jam.

BMKG mencatat potensi dampak tidak langsung di Bali berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang di sebagian besar wilayah Bali.

"Kami imbau agar masyarakat tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana yang dapat ditimbulkan seperti angin kencang, pohon tumbang, kilat atau petir, banjir, genangan air, dan tanah longsor," jelas Kepala BMKG Wilayah III Denpasar Cahyo Nugroho dikutip dari Antara.

Baca Juga: Daftar Wilayah di Indonesia yang Diprediksi Hujan Lebat 15 April-5 Mei, BMKG Imbau Pemudik Waspada

Selain itu, BMKG juga mencatat potensi gelombang tinggi mencapai sekitar 1,25-2,5 meter di sekitar Selat Bali bagian selatan, Selat Lombok bagian selatan, Selat Badung, Selat Alas bagian selatan, serta mencapai 2,5 hingga 4 meter di Samudera Hindia selatan Bali hingga NTB.

Bagi pengguna dan operator jasa transportasi laut, nelayan, wisata bahari dan masyarakat yang beraktivitas di sekitar wilayah pesisir, diimbau untuk mewaspadai potensi gelombang laut dengan ketinggian mencapai dua meter atau lebih.

Berdasarkan citra satelit BMKG yang dipantau pada Selasa (11/4) pukul 20.00 WITA, menunjukkan bahwa siklon itu berada tepatnya di sekitar 15.2 Lintang Selatan (LS), dan 120.5 Bujur Timur (BT).

Baca Juga: BMKG: Awas Wilayah Pesisir NTT Berpotensi Rob Selama Beberapa Hari

Kecepatan angin di sekitar pusat siklon mencapai 55 knot atau 100 kilometer per jam.

Diperkirakan intensitas siklon tropis Ilsa meningkat dalam 24 jam ke depan dan bergerak ke arah barat daya menjauhi wilayah Indonesia.