Istri Mbah Slamet Kaget, Tak Tahu Praktik Penggandaan Uang

BANJARNEGARA, KOMPAS.TV - Dukun pengganda uang, Slamet Tohari yang dikenal warga sebagai sosok bermasalah, diketahui sudah satu tahun tidak pulang ke rumahnya di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Korban dukun pengganda uang, Slamet Tohari alias Mbah Slamet, kini mencapai 12 orang. Sang istri tak pernah menyangka suaminya berbuat sekeji itu.

Seneh, istri Slamet Tohari bahkan tidak mengetahui praktik dukun dengan dalih bisa menggandakan uang karena suaminya kerap pergi dari rumah dan jarang kembali.

“Saya kaget, wong nggak tau kejadiannya. Tau-tau udah ada beritanya di TV gitu. Sudah hampir setahun nggak pulang ke rumah. Masih komunikasi, tapi sebelum kejadian itu udah dua minggu nggak komunikasi,” kata Seneh.

Dari penyelidikan polisi diketahui bahwa Slamet Tohari merupakan residivis pemalsuan uang. Tersangka Slamet Tohari pernah ditangkap di Pekalongan pada tahun 2019 lalu. Usai bebas, Slamet Tohari pulang ke Kabupaten Banjarnegara dan membuka praktik penggandaan uang. Menurut Seneh, banyak orang yang datang untuk bertemu dengan suaminya itu.

“Saya istrinya. Tapi itu (Slamet Tohari) dukun atau nggak, kan saya nggak tau. Yang penting, ada tamu dikasih minum. Selesai ngobrol, pamit pulang. Setahun ini jarang ada tamu, wong orangnya (Slamet Tohari) nggak pulang,” ucap Seneh.

Sementara itu, polisi juga telah membuka posko pengaduan untuk orang hilang yang bertempat di Polres Banjarnegara. Dengan dibukanya posko ini, warga yang mengadu dan datang diminta untuk  membawa foto atau identitas lain agar pengidentifikasian bisa lebih mudah dan cepat.

#pembunuhanberantai #banjarnegara #dukunpenggandauang