JEMBER, KOMPAS.TV - Jelang masa arus mudik lebaran, relawan pengatur jalan di gunung gumitir Kabupaten Jember, Jawa Timur mulai bermunculan. Mereka dikenal dengan sebutan awe-awe, karena tangannya melambai saat mengatur lalu lintas sembari berharap uang tip dari pengguna jalan.
Relawan pengatur jalan bermunculan di jalur pegunungan gumitir Kecamatan Silo Kabupaten Jember. Jalur ini merupakan jalan nasional yang menghubungkan Pulau Jawa dan Bali. Jalur ini memecah gunung gumitir dan menjadi pembatas antara Kabupaten Jember dan Banyuwangi.
Sejak pagi hingga malam hari, mereka mangkal di setiap tikungan tajam, jalan menanjak, jalan sempit dan jalan dengan jarak pandang terhalang tebing gunung. Mereka dengan sukarela mengatur kendaraan yang akan melintas di setiap titik tersebut agar tidak terjadi kecelakaan.
Relawan pengatur jalan dikenal dengan panggilan tukang awe awe, karena tangan mereka melambai saat mengatur kendaraan sembari berharap ada uang tip dari pengguna jalan. Mereka bekerja secara berkelompok dan berkoordinasi dengan polisi saat terjadi kemacetan lalu lintas dan penerapan sistem buka tutup. Setiap hari, mereka mampu mengumpulkan uang 50 hingga 60 ribu rupiah.
Baca Juga: Jalur Mudik di Gunung Gumitir Jember Rawan Longsor dan Pohon Tumbang
Keberadaan tukang awe-awe membantu pengendara, terutama saat terjadi kemacetan, bencana tanah longsor dan lampu penerangan jalan mati.
Selain sebagai relawan pengatur jalan atau tukang awe-awe, mereka juga tukang kebun di perkebunan kopi yang ada di Kecamatan Silo Kabupaten Jember dan Kecamatan Kalibaru Kabupaten Banyuwangi.
#relawan #jalurmudik #gununggumitir #jember #mudiklebaran
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.